Detik-detik Kemarahan Jokowi di Kantor PLN: Tak Ada Senyum, Para Menteri pun Ikut Terdiam
Inilah detik-detik saat Jokowi marah setelah mendengar penjelasan dari Plt Dirut PLN soal listrik padam. Menteri pun ikut diam.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
![Detik-detik Kemarahan Jokowi di Kantor PLN: Tak Ada Senyum, Para Menteri pun Ikut Terdiam](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi-minta-klarifikasi-pln-terkait-blackout-di-jabodetabek_20190805_172006.jpg)
"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja."
"Kemudian kalau ada hal yang kurang, ya blak-blakan saja sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang," kata Jokowi.
Setelah Jokowi berbicara selama dua menit, Plt Dirut PLN, Sripeni Inten Cahyani memberikan penjelasan mengenai masalah teknis yang menyebabkan padamnya listrik.
Sripeni yang berbicara selama 11 menit 34 detik bilang, listrik padam terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
![Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani (kanan) ditemani Direktur Regional Jawa Tengah PLN Nasri Sebayang (kiri) menyampaikan keterangan kepada Presiden Joko Widodo di kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019). Presiden mempertanyakan dan meminta klarifikasi manajemen PLN atas padamnya listrik secara total (blakcout) di wilayah Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi-minta-klarifikasi-pln-terkait-blackout-di-jabodetabek_20190805_172430.jpg)
Mendapat penjelasan dari Sripeni, Jokowi hanya menunjukkan raut wajah datar tak puas.
Bahkan Jokowi tak sekali pun tampak tersenyum.
Tanggapannya pun datar dan tersirat ada nada kekecewaan.
Menurut Jokowi, penjelasan wanita yang baru dua hari menjabat Plt Dirut PLN itu terlalu panjang dan teknis.
Jokowi sampai menggeluarkan istilah 'orang-orang pintar' pada jajaran direksi PLN.
"Penjelasannya panjang sekali," ucap Jokowi.
"Pertanyaan saya, Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun."
"Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.
"Artinya, pekerjaan yang ada, tidak dihitung, tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kita semuanya," ujar Jokowi.
Saat Jokowi marah, suasana pertemuan tersebut berjalan sedikit tegang dan ruang rapat terasa sunyi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.