Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bupati Nduga Minta TNI-Polri di Wilayahnya Ditarik, Ini Tanggapan Polri

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya bersama TNI tetap akan melakukan pengamanan di Nduga.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
zoom-in Bupati Nduga Minta TNI-Polri di Wilayahnya Ditarik, Ini Tanggapan Polri
Tribunnews/Jeprima
Bupati Nduga, Yairus Gwijangge (kedua kanan) didampingi oleh tokoh adat saat menggelar konferensi pers terkait konflik yang terjadi di Nduga, Papua, di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Kamis (18/7/2019). Pada kesempatan tersebut Yairus Gwijangge meminta kepada pemerintah pusat untuk melakukan pendekatan dialogis berbasis kemanusiaan bukan dengan pendekatan militer dalam menyelesaikan konflik di Nduga, agar proses pembangunan dapat berjalan kembali. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Nduga Yairus Gwijangge meminta bantuan Ketua DPR Bambang Soesatyo untuk menyampaikan keinginannya kepada Presiden Joko Widodo agar TNI-Polri menarik personelnya dari Nduga, Papua.

Diketahui, personel TNI-Polri menggelar operasi militer di Papua sejak awal Desember 2018 silam.

Menanggapi hal itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya bersama TNI tetap akan melakukan pengamanan di Nduga.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (Vincentius Jyestha)

"Polri bersama TNI akan tetap melakukan pengamanan, pelayanan dan pengayoman terhadap masyarakat di Nduga," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

Baca: Harga Emas Antam Melonjak Rp 15.000 Jadi Rp 739.000 Per Gram

Baca: PBNU Jatim: Dokter Terawan Dampingi Mbah Moen di RS

Baca: Mahfud MD: Terakhir Kali, Mbah Moen Cengkeram Kuat Lengan Saya Lalu Berbisik Hal Serius

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu juga menegaskan Korps Bhayangkara akan melakukan penegakan hukum tanpa pandang bulu.

"Polri juga akan tetap melakukan penegakan hukum tanpa pandang bulu kepada siapapun," ungkapnya.

Sebelumnya, Bupati Nduga Yairus Gwijangge meminta TNI-Polri menarik personelnya dari Nduga.

Berita Rekomendasi

Ia menyampaikan permintaan tersebut saat bertemu Ketua DPR Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2019).

"Kami dengan harapan penuh, meminta kepada Bapak Presiden melalui Ketua DPR, bahwa penarikan anggota TNI-Polri itu tidak jadi masalah," ujar Yairus.

Menurut Yairus, keberadaan personel TNI/Polri di wilayahnya membuat hidup masyarakat tidak tenang.

Bahkan, masyarakat terpaksa mengungsi ke saudara dan kerabat di kabupaten sehingga sekitar 11 distrik di Nduga kosong.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga Namia Gwijangge menyampaikan, masyarakat Nduga memang memiliki trauma terhadap keberadaan militer di wilayahnya sejak peristiwa Mapenduma tahun 1996.

Menurut Namia, konflik berkepanjangan antara pihak TNI/Polri dan kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) telah memberikan dampak negatif bagi masyarakat, terutama dalam mengakses hak atas pendidikan dan kesehatan.

Kegiatan belajar-mengajar 24 sekolah di 11 distrik saat itu tidak berjalan. Puskesmas dan posyandu juga tak berfungsi seperti semestinya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas