Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita JK Bisnis Barber Shopnya Pernah Gulung Tikar Akibat Tren Rambut Ala The Beatles

Padahal ujar JK, bisnis Barber Shopnya berjalan lancar sebelum tren rambut The Beatles itu datang.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Cerita JK Bisnis Barber Shopnya Pernah Gulung Tikar Akibat Tren Rambut Ala The Beatles
Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ditemui di kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bercerita, saat terjun menjadi pengusaha 35 tahun lalu, bisnis Barber Shop atau pemangkas rambutnya harus gulung tikar, lantaran tren rambut ala The Beatles.

Ia menuturkan, saat itu tren rambut gondrong ala jamur yang dipopulerkan oleh grup musik asal Inggris itu membuat Barber Shopnya miliknya sepi pengunjung.

Padahal ujar JK, bisnis Barber Shopnya berjalan lancar sebelum tren rambut The Beatles itu datang.

Hal itu disampaikan JK saat memberikan keynote speaker di kawasan Pacific Place pada Rabu (7/8/2019)

" Muncul dulu The Beatles sehingga semua orang jadi rambut gondrong. Tukang cukur enggak laku lagi, dari orang cukur tiap 2 minggu sampai cukurnya tiap 6 bulan sekali. Langsung mati saya punya barber shop," ujar JK.

Baca: Usai Kalahkan Petinju Thailand, Daud Yordan Dijadwalkan Kembali Tanding Akhir Tahun Ini

Pengusaha asal Sulawesi Selatan ini mengaku telah banyak makan asam garap terkait bisnis.

Bisnis Barber Shop itu misalnya, merupakan bisnis paling kecil yang ia jalankan.

Berita Rekomendasi

Ia menghadirkan Barber Shop di Makassar, berawal dari kebutuhan dirinya akan pemangkas rambut di tempat asalnya.

Baca: Sejarah PDI Perjuangan, Didirikan Oleh Ir Soekarno Tahun 1927 dengan Nama Awal PNI

Namun, akibat tidak bersiap dengan perubahan, bisnisnya terpaksa tumbang.

"Paling kecil saya bikin Barber Shop di Makassar, tukang cukur, karena kalau saya cukur dulu selalu di Jakarta yang ada ACnya, ada air panas, handuknya diganti setiap saat dan baru. Kalau di Makassar handuk dipakai 10 kali tinggal di lap-lap saja, panas lagi, macam-macam lagi fasilitasnya. Ada perubahan langsung mati bisnis ini," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas