Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hotspot Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun Ini Lebih Banyak dari 2018

Penyebaran hotspot terkait potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat ini lebih tinggi jika dibandingkan 2018 lalu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Hotspot Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun Ini Lebih Banyak dari 2018
Tribunjambi/Darwin Sijabat
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Tanjab Barat. 

Sekecil apapun titik api, harus segera dipadamkan agar tidak merambat ke wilayah lainnya.

"Ya saya sangat mendukung sebenarnya upaya pencegahan daripada pemusnahan titik api. Lebih bagus mencegah, jadi sekecil apapun titik api yang sekarang muncul di lokasi-lokasi itu, segera dipadamkan," tegas Hammam.

Mantan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT itu kemudian menyebutkan beberapa lembaga yang dianggap bisa bersinergi dalam mengatasi bencana ini.

Mulai dari Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), TNI-Polri dan tentu saja Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Dan ini harus turun kan, Manggala Agni, TNI-Polri, BNPB itu semua harus digerakkan supaya kita betul-betul bisa mengatasinya," papar Hammam.

Langkah yang bisa diambil untuk pencegahan karhutla pada awalnya adalah melalui penerapan TMC di bawah Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT.

Namun jika karhutla sudah terjadi, maka langkah selanjutnya yang harus diterapkan adalah water bombing, "Kemudian siapkan langkah-langkah, yang paling bagus itu mencegah, kalau memang sudah terjadi ya harus segera water bombing,".

Berita Rekomendasi

Selain itu, menurutnya, masyarakat perlu mendapatkan edukasi melalui sosialisasi terkait cara yang benar dalam membuka lahan.

Bukan melalui cara 'membakar lahan', namun menggunakan pemanfaatan teknologi.

Edukasi tersebut diharapkan dapat membantu meminimalisir terjadinya karhutla yang dianggap sebagai 'bencana langganan' di Indonesia.

"Kemungkinan juga dengan menggerakkan masyarakat dan sosialisasi untuk tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar, (sosialisasi) itu harus segera diterapkan," pungkas Hammam.

Sebelumnya, Jokowi dalam Rakornas itu mengaku malu kepada para pimpinan negara tetangga yang akan dikunjunginya.

Kedua negara yang masuk dalam agenda lawatannya itu adalah Malaysia dan Singapura.

"Saya kadang-kadang malu, minggu ini saya mau ke Malaysia dan Singapura, tapi saya tahu minggu kemarin (karhutla) sudah jadi headline, Jerebu (asap) masuk lagi ke negara tetangga kita," jelas Jokowi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas