Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tradisi Unik Idul Adha dari Berbagai Daerah, Mudik hingga Manten Sapi

Berikut ini Tradisi Unik Idul Adha dari Berbagai Daerah, Mudik hingga Manten Sapi

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Tradisi Unik Idul Adha dari Berbagai Daerah, Mudik hingga Manten Sapi
surya/rahadian bagus
Berikut ini Tradisi Unik Idul Adha dari Berbagai Daerah, Mudik hingga Manten Sapi 

Bukan hanya dijemur, masyarat juga akan memukuli kasur tersebut dengan pemukul kasur.

Masyarakat setempat percaya bahwa "mepe kasur" tersebut bisa menolak bala dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

4. Manten Sapi, Pasuruan

Warga desa Watestai mengarak Manten Sapi menuju masjid Darul Falihin, Pasuruan, Sabtu (4/10/2014).
Warga desa Watestai mengarak Manten Sapi menuju masjid Darul Falihin, Pasuruan, Sabtu (4/10/2014). (surya/rahadian bagus)

Dalam rangka menghormati hewan kurban yang akan disembelih, warga Pasuruan akan mendandani hewan kurban terlebih dahulu.

Sapi tersebut didandani dengan bunga tujuh rupa dan berbagai macam pernak-pernik berwarna-warni yang akan dikenakan pada hewan kurban.

Setelah itu, hewan kurban akan diarak.

5. Toron, Madura

Sejumlah Pemudik motor melintas di Kalimalang,  Jakarta Timur, Sabtu (8/6/2019) siang untuk kembali ke ibu kota.
Sejumlah Pemudik motor melintas di Kalimalang, Jakarta Timur, Sabtu (8/6/2019) siang untuk kembali ke ibu kota. (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)
Berita Rekomendasi

Jika kebanyakan masyarakat Indonesia mudik pada saat Hari Raya Idul Fitri saja, masyarakat asal Madura mempunyai tradisi untuk mudik saat Hari Raya Idul Adha.

Tradisi tersebut dinamakan Toron.

Toron sendiri berarti "turun kebawah" atau pulang kampung.

Makna toron selain pulang kampung, yakni untuk menjalin tali silaturahmu antar keluarga dan kerabat orang Madura yang di tanah kelahirannya.

Bukan hanya mudik saat Idul Adha, namun juga saat menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW.

6. Apitan, Semarang

Apitan
Apitan (budayajawa.id)

Di ibu kota Jawa Tengah, Semarang terdapat tradisi yang bernama Apitan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas