Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dirjen GTK Kemendikbud Adakan Pemilihan Guru Berprestrasi Tingkat Nasional 2019

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mengadakan Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan

Editor: FX Ismanto
zoom-in Dirjen GTK Kemendikbud Adakan Pemilihan Guru Berprestrasi Tingkat Nasional 2019
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Dr. Supriano, M.Ed Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, beri keterangan kepada media di sela Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berpendidikan Tingkat Nasional tahun 2019 di Hotel Mercure, Ancol, jakarta Utara, Selasa (13/8/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mengadakan Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional tahun 2019. Kegiatan yang dibuka di Hotel Mercure Ancol kemarin (13/8/2019) itu mengangkat tema Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai Agen Transformasi Penguatan SDM. Yakni sejalan dengan visi dan misi pemerintah dalam mengembangkan SDM yang unggul.

Kegiatan ini ditujukan sebagai bentuk apresiasi kepada guru yang sudah memiliki prestasi dan dedikasi gemilang di sekolahnya. Inovasi yang dibawa para guru ini sudah melalui beragam jenjang. Mulai dari tingkat kota, provinsi hingga lolos ke nasional. Menurut Dirjen GTK Kemendikbud Dr. Supriano, inovasi tersebut sangat penting dibangun di tiap sekolahnya. Karena akan memiliki dampak masif. "Pemberian apresiasi ini kita lakukan setiap tahun untuk mencari, untuk menggali inovasi apa yang bapak ibu miliki dalam proses pembelajaran,” terang Supriano.

Supriano Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan.
Supriano Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Tahun ini, Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 diikuti 908 orang guru dan tenaga kependidikan dari 34 provinsi. ”Peserta terdiri dari unsur guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan yang merupakan hasil seleksi berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, kemudian nasional,” katanya.

Dalam hal penilaian, Kemendikbud tidak hanya fokus pada kompetensi teknis dan akademis. Tapi juga tiga kompetensi lain yaitu sosial, profesionalitas, dan wawasan kependidikan. Uji kemampuan tersebut tidak hanya dilakukan monoton melalui tes tertulis saja, tapi peserta juga diminta membuat video aktivitasnya selama mengajar di sekolah untuk diunggah secara daring. Selain itu, ada juga aktivitas permainan dan tugas kelompok.

Supriano Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan.
Supriano Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Supriano menyebut, metode pembelajaran ke depan yang selalu bergeser mendorong guru harus berbuat inovasi. Apalagi, perkembangan teknologi juga amat masif pergeserannya. Namun, peran guru tidak bisa digantikan.“Ada beberapa perkembangan yg sangat cepat. Dulu dikenal e-learning, ke depan akan ada mobile learning. Apapun teknologinya, yang ga mungkin diganti adalah peran guru. Peran guru tidak bisa diganrikan apapun karena peran guru mendidik,” jelas Supriano.

Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah memberikan kesempatan kepada guru dan tenaga kependidikan terbaik untuk belajar keluar negeri. Dari tahun 2015-2018 ada 1200 guru yang sudah dikirim ke luar negeri. Apresiasi juga diberikan dalam bentuk uang. Mulai 20 juta 15 juta serta 10 juta. “Selama ini guru dikirim selama 3 minggu, tapi itu dirasa kurang. Ke depan mungkin bisa 3 bula,” sebut Supriano  yang disambut meriah para guru.

Supriano Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan.
Supriano Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Salah satu guru yang membawa inovasinya berasal dari SDN 14 Poso, Nur Amni A. Hasan. Jauh-jauh dari Sulawesi Tengah, guru yang sudah mengabdi selama 14 tahun ini membawa inovasi Aktivitas Pagikota, yakni Pagi Berbagi Kosa Kata. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk memperbanyak kosa kata yang dimiliki melalui inovasi tersebut. “Aktivitasnya memperkaya kosakata siswa. Meningkatkan literasi antar siswa,” sebut Nur Amni A. Hasan.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas