Jawaban KSAD Andika Perkasa Atas Protes Warga Nduga yang Mengungsi Akibat Konflik Aparat dan KKB
jawabannya terkait hal tersebut berdasarkan aspek pembinaan dan bukan dalam konteks operasi karena yang berwenang untuk itu Mabes TNI.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa menanggapi terkait dengan kabar banyaknya warga Kabupaten Nduga yang trauma dengan aparat sehingga memilih mengungsi akibat konflik militer dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Andika menegaskan, jawabannya terkait hal tersebut berdasarkan aspek pembinaan dan bukan dalam konteks operasi karena yang berwenang untuk itu Mabes TNI.
Andika mengatakan, jika memang warga di sana komplain karena apa yang dilakukan oleh pihak TNI AD, maka pihaknya memiliki keinginan untuk memperbaiki diri selama alasan mereka menyatakan keberatan logis dan realistis.
Baca: PROFIL Lengkap Jenderal Andika, KSAD yang Berani Pasang Badan untuk Enzo Zenz Allie
Hal itu disampaikannya di Markas Besar Angkatan Darat Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2019).
"Yang jelas kalau memang mereka komplain kalau kita melakukan apa, kita pun punya keinginan, good will, untuk memperbaiki diri. Tapi kalau memang tidak ada apa-apa kemudian juga mereka terus komplain. Ya harus ada dasarnya dong. Harus realistis dan logis saja. Apa yang sudah kami lakukan di sana, apa keberatan mereka, dan seterusnya," kata Andika.
Baca: Patok BIG Terpasang di Sotek Penajam Paser Utara, Warga Menduga Patok Penanda Ibu Kota Baru RI
Baca: Barbie Kumalasari Tanggapi Psikis Anak Galih Ginanjar, Kakak Fairuz: Hati-hati loh Kalo Ngomong
Baca: Ratu Sosialita Sumsel Tilap Rp 2,1 M demi Gaya Hidup: Suami Sopir Bergaji Rp 1,5 Juta Ikut Adukan
Baca: Ratu Sosialita Sumsel Tilap Rp 2,1 M demi Gaya Hidup: Suami Sopir Bergaji Rp 1,5 Juta Ikut Adukan
Ia pun menegaskan, kehadiran TNI Angkatan Darat di Nduga sama seperti kehadiran pihaknya sama seperti kehadiran pihaknya di tempat lain.
"Yang jelas kami hadir di sana sama seperti di tempat lain kok. Tidak kemudian kami di sana melakukan tindakan yang berbeda. Sama sekali tidak," kata Andika.
Diberitakan sebelumnya, Konflik akibat kontak senjata antara aparat TNI polri dengan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egainus Kogoya di Distrik Yal Kabupaten Nduga pada 26 Februari 2019 menyebabkan warga di Distrik Mbua, Yal, Yigi, Mapenduma, Nikuri, dan Mbulmu Yalma mengungsi.
Diperkirakan sekitar 2.000 warga mengungsi yang tersebar di Distrik Mbua, Distrik Yal, Distrik Mbulmu Yalma Kabupaten Nduga dan kabupaten Wamena.
Jumlah pengungsi pelajar SD, SMP, SMA sebanyak kurang lebih 600 orang yang terdata di Distrik Mbua, Distrik Yal, Distrik Mbulmu Yalma Kabupaten Nduga sedangkan di Kabupaten Wamena belum diketahui secara pasti karena kondisi pengungsi berada di keluarga atau suku masing-masing.
Begitu pula dengan jumlah pengungsi dewasa dan kelompok rentan lainnya masih belum bisa didata karena kondisi keamanan serta masyarakat yang masih merasa takut untuk berkomunikasi dengan pihak di luar sukunya atau keluarganya.
Kementerian Sosial memastikan seluruh bantuan tahap II selesai terkirimkan pekan ini.