Siasati Musim Gadu, Petani Demak Tanam Kacang Ijo dan Diekspor Untung 17 Juta Perhektar
Memanfaatkan lahan secara maksimal di saat musim kemarau ini petani tidak tinggal diam, ada yang tanam padi gogo, jagung, kedelai, sayuran dan lainnya
Editor: Content Writer
Memanfaatkan lahan secara maksimal di saat musim kemarau ini petani tidak tinggal diam, ada yang tanam padi gogo, jagung, kedelai, sayuran dan lainnya. Salah satunya petani di Demak dengan menanam Kacang Ijo (red Hijau) dua puluhan ribu hektar, sembari nunggu hujan ke depan.
"Mereka memilih kacang ijo karena berumur pendek, dua bulan sudah dipanen. Silakan petani menanam padi maupun palawija di saat musim gadu ini. Di Jawa Tengah juga akan tanam padi gogo sekitar 15 ribu hektar, ada juga jagung dan kedelai di bulan Agustus ini," demikian dikemukakan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi saat meninjau lahan pertanian di Desa Kadilangu, Kabupaten Demak, Rabu (14/8/2019).
Ia menjelaskan secara nasional kacang ijo 2018 luas panen 197 ribu hektar dan hasil 234 ribu ton, produktivitas bisa ditingkatkan bila dipupuk dengan optimal. Sentra produksi kacang ijo di Demak, Pati, Grobogan, Sumenep, Sampang, Gresik, Kediri, Garut, Cianjur, Sumbawa, Dompu, Jeneponto, Takalar dan lainya.
"Pasarnya bagus dan permintaan tinggi. Bahkan sudah diekspor. Data BPS Januari-Juni 2019 sudah ekspor kacang ijo segar 3.400 ton senilai Rp 42 miliar," jelasnya.
"Negara tujuan ekspor ke Jepang, Hongkong, China, Taiwan, Vietnam, Singapura, Philipina dan Timor Leste," pinta dia.
Sokiman, petani di Desa Kadilangu Kecamatan Demak Kabupaten Demak Jawa Tengah mengatakan sambil menunggu musim hujan nanti untuk tanam padi, ini ada celah waktu Musim Gadu dengan tanam kacang ijo, yang biayanya efisien atau murah hanya Rp 1,5 juta perhektar.
"Karena tanpa olah tanah hanya sebar benih 40 kg perhektar beberapa hari menjelang panen padi MK-II. Ini pakai varietas turun temurun biasa disebut varietas Bakti, kacangnya gede gede, ditempat lain ada pakai jenis Vima," ujarnya.
Lebih lanjut Sokiman menerangkan kacang ijo dipanen pada umur 60 hari, hasilnya 1,5 ton perhektar dan harga jual Rp 13.000 perkg, sehingga keuntungan mencapai Rp 17 hingga 18 juta perhektar.
"Kalau harga bagus bisa mencapai Rp 15.000 perkg. Pasar tidak sulit karena bakul jemput bola beli di sawah," ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Seksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Sukirman mengatakan di tahun 2018, luas tanam kacang ijo mencapai 26 ribuan hektar dan tahun sekarang sudah tanam lebih dari 25 ribu hektar se Kabupaten Demak. Varietas yang ditanam petani yakni Bakti dan Vima serta ada juga varietaa lainnya, ditanam di musim kemarau ini dengan biaya sangat efisien.
"Harga berkisar Rp 13.000 hingga 20.000 per kilogram dan dipasarkan hingga Surabaya. Bahkan dari Demak sudah diekspor ke China dan Taiwan oleh PT Cahaya Bahari tahun lalu sekitar 50 kontainer," sebutnya.(*)