Anggota Komisi I DPR Minta TNI Tunda Pendidilan Enzo Allie di Akmil
KSAD terkesan tidak mau menerima masukan dari masyarakat meskipun menyangkut hal-hal yang mendasar dari sebuah negara
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori mengkritik sikap yang ditunjukan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa yang tidak memberhentikan Enzo Zenz Allie dari Akademi Militer (Akmil).
Enzo diduga terpapar paham radikalisme dan menjadi simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
"Sikap kehati-hatian KSAD terhadap enzo tidak tepat kalo di terapkan kepada salah seorang calon perwira di Akmil yang disinyalir terpapar paham HTI, Karena ini menyangkut ideologi negara, dan negara kesatuan repubik indinesia," kata Syaiful kepada wartawan, Kamis (15/8/2019)
Legislator PKB ini menambahkan, KSAD terkesan tidak mau menerima masukan dari masyarakat meskipun menyangkut hal-hal yang mendasar dari sebuah negara yaitu ideologi bangsa indonesia.
"Sikap yang ditampilkan oleh KSAD memberikan kesan bahwa institusi TNI masih belum berubah, masih belum modern" sambungnya.
Baca: Simak Daftar Perjalanan Kereta Api yang Digratiskan pada 17 Agustus
Baca: Kang Daniel Muncul Pertama Kali setelah Hubungannya dengan Jihyo TWICE Terekspos, Tetap Senyum Manis
Baca: Ramalan Zodiak Besok Jumat 16 Agustus, Taurus Diliputi Kecemasan, Gemini Dikagumi Banyak Orang
Menurut Syaiful kasus diterimanya Enzo di Akmil ini tidak selaras dengan semangat pemerintah dalam mempertahankan ideologi negara dari kelompok ekstrimisme dan radikalisme yang selama ini berusaha merusak persatuan dan kesatuan NKRI
"Bisa berlawanan dengan semangat yang digelorakan oleh Pemerintah dan keamanan tentang pemberantasan radikalisme, ekstrimisme dan terorisme, lalu untuk apa ada Densus ada BNPT?," tegasnya.
Atas alasan itu, Syaiful meminta kepada KSAD untuk menunda proses pendidikan Enzo di Akmil.
"Saya berharap Pak Kasad untuk mempending dulu terkait keputusannya soal enzo ini dan minta kembali masukan dari berbagai pihak yang punya kompetensi soal masalah ini, karena ini masalah sangat serius untuk kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara," tandasnya.
Sebelumnya, KSAD TNI Andika Perkasa memutuskan tetap mempertahankan Enzo Zenz Allie.
Hal itu disampaikannya saat konferensi pers di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2019).
"Kami memutuskan, TNI Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua Taruna Akademi Militer yang kami terima beberapa waktu lalu sejumlah 364," tegas Andika.
Keputusan tersebut diambil Andika karena pihaknya telah memberikan penilaian tambahan khusus untuk Enzo dan beberapa Taruna lainnya secara acak terkait ideologi.
"Kami tidak akan mengklaim bahwa alat ukur yang kami miliki itu sudah valid. Maka kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang selama ini sudah dikembangkan digunakan cukup lama, akurasi, validasinya bisa dipertanggungjawabkan karena sudah digunakan selama 8 tahun," kata Andika.
Andika menjelaskan, penilaian tersebut dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu 10 dan 11 Agustus 2019 lalu.
Setelahnya, hasilnya kemudian dianalisis pada Senin (12/8/2019) kemarin.
"Kesimpulannya Enzo Zenz Allie dilihat dari indeks moderasi bernegara ternyata kalau dikonversi menjadi persentase memiliki nilai 84% atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7. Jadi indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," kata Andika.