DPD Butuh Pimpinan yang Bisa Terjemahkan Nawacita Jokowi
Wakil Ketua DPD Nono Sampono membantah bahwa tidak ada kosntelasi dalam pemilihan pimpinan DPD.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan pimpinan DPD saat ini kalah pamor dibandingkan pemilihan pimpinan MPR yang baru.
Pemilihan pimpinan DPD terkesan adem ayem, meski sejumlah tokoh masuk dalam bursa calon pimpinan DPD.
Wakil Ketua DPD Nono Sampono membantah bahwa tidak ada kosntelasi dalam pemilihan pimpinan DPD. Tensi pemilihan pimpinan DPD akan mulai tampak pada akhir September dan Oktober mendatang.
"Itu bergerak ya (pemilihan pimpinan DPD), mendekati Oktober sudah mulai terlihat lah, terbaca di Medsos, bermunculan, itu bagus ya. Bermunculan figur-figur yang merepresentasikan dari wilayah provinsi dan kawasan," ujar Nono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (14/8/2019).
Baca: Sidarling, Metode Bu Guru Luh Made Suriwati
Baca: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming SCTV Liverpool vs Chelsea, Babak Pertama The Blues Unggul 1-0
Baca: Andrea Dovizioso Berhasil Mengulangi Pencapaiannya di Musim 2017 Juara di Austria
Menurut Nono saat ini sudah bermunculan nama-nama Calon pimpinan DPD baik dari wilayah Barat maupun Timur. Ia mengatakan bahwa semakin banyak nama,akan semakin bagus sehingga akan banyak pilihan untuk pimpinan DPD RI.
"Menurut saya semakin banyak yang bermunculan maka semakin bagus. Persaingan akan munculkan yang terbaik," katanya.
Sementara itu Pengamat Kebijakan Sosial dan Publik dari Universitas Padjajaran Didin Muhafidin mengatakan bahwa bukan masalah nama dalam pemilihan pimpinan DPD RI, melainkan agenda atau program apa yang akan dikerjakan.
Yang dibutuhkan DPD nanti menurutnya yakni pemimpin yang mampu menerjemahkan Nawacita Jokowi. Salah satunya mengenai percepatan pembanguan di daerah. Oleh karena itu pimpinan DPD sebaiknya memiliki pengalaman di tingkat pusat maupun daerah.
"Harus punya pengalaman di pemerintahan pusat, dan daerah," katanya, Rabu, (14/8/2019).
Dengan seperti itu aspirasi dari daerah kepada pemerintah pusat dapat terjembatani. Selain itu, pimpinan DPD nanti juga diharapkan memiliki hubungan yang baik dengan partai politik. Karena bagaimanapun juga, perlu dukungan politik dalam mewujudkan program pembangunan di daerah.
"Kalaupun pernah aktif di partai atau pernah di DPR , tidak masalah. Malah bagus. Karena tugas pemimpin DPD itu harus mampu menjalin hubungan dengan elit di pemerintahan ataupun di DPR," katanya.
DPD nenurutnya memiliki peran penting dalam memajukan pembangunan di daerah. Kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa tak bisa dilepaskan dari kondisi di daerah.
'Karena itu, keberadaan DPD sangat dibutuhkan untuk menjamin kesejahteraan setiap daerah di Indonesia," katanya.
Pimpinan DPD nanti menurutnya harus bisa memaksimalkan peran lembaga tersebut. Dengan seperti itu, negara bisa bebas dari kemiskinan, DPD sangat mengetahui kondisi di setiap daerah.
"DPD bisa menjadi sumber informasi bagi DPR atau pemerintah. Target daerah bisa tematik, misalnya untuk pariwisata, industri, pertanian, dan lainnya, itu yang tahu anggota DPD, karena anggota DPD harus monitoring dan melibatkan masyarakat lokal. Yang paling tahu potensi lokal mereka adalah perwakilan daerah," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.