Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sukses Temukan Obat Penyembuh Kanker, Siswa di Palangkaraya Ini Didatangi Ribuan Orang

Hal tersebut dilakukan karena ratusan hingga ribuan orang yang datang demi menanyakan soal keberadaan kayu bajakah mulai menganggu proses belajar.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sukses Temukan Obat Penyembuh Kanker, Siswa di Palangkaraya Ini Didatangi Ribuan Orang
humas pemprov kalteng
Siswa dan siswi SMAN 2 Palangkaraya penemu ramuan tradisional khas dayak Kalteng berupa akar pohon bajakah saat bertemu Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran di Istana Isen Mulang, Selasa (13/8/2019) malam. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mendadak tenar.

Pasalnya ketiganya berhasil menemukan tumbuhan yang bisa dijadikan obat penyembuh kanker.

Bahkan temuannya diakui dunia.

Ketiga siswa itu bernama Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani.

Keamanan penemu obat penyembuh kanker dari kayu bajakah diisukan terancam.

Guru pembimbing tiga siswa tersebut, Helita kemudian membeberkan sebuah fakta mengejutkan.

Baca: 2 Siswa SMA Penemu Obat Kanker jadi Ikon Pancasila [DIALOG]

Baca: BPIP Beri Penghargaan Pada 2 Siswa Penemu Obat Kanker [DIALOG]

Berita Rekomendasi

Ia mengaku ratusan bahkan ribuan orang datang ke SMAN 2 Palangkaraya.

Mulanya pembacawa acara Sapa Indonesia Malam, Aiman meminta Helita untuk mengkonfirmasi terkait isu yang menyebut keamanan tiga siswa itu terancam sehingga membutuhkan pengamanan lebih.

"Siswa penemu tanaman bajaka ini, ada masalah keamanan, sehingga butuh pengamanan lebih?" tanya Aiman dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Kompas TV, pada Rabu (14/8/2019).

Presenter Kompas TV Aiman Wicaksono meminum tetesan air kayu bajakah, penyembuh kanker.
Presenter Kompas TV Aiman Wicaksono meminum tetesan air kayu bajakah, penyembuh kanker. (Kompas TV)

Kisah tentang penemuan obat kanker dari kayu bajakah memang mendadak jadi perhatian publik.

Walau begitu, Helita menegaskan sampai hari ini ketiga siswanya masih berada di dalam keadaan aman.

Namun Helita mengaku instansi terkait tengah memikirkan rencana soal memberikan pengamanan kepada ketiga siswa itu.

Hal tersebut dilakukan karena ratusan hingga ribuan orang yang datang demi menanyakan soal keberadaan kayu bajakah mulai menganggu proses belajar para siswa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas