Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Jurnalis Jadi Korban Kekerasan dan Intimidasi Polisi Saat Liput Demo Buruh di DPR

Peristiwa terjadi ketika pengunjuk rasa diamankan di Gedung TVRI sedang digiring ke mobil tahanan polisi.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
zoom-in 6 Jurnalis Jadi Korban Kekerasan dan Intimidasi Polisi Saat Liput Demo Buruh di DPR
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Sejumlah buruh berkostum pocong dari Aliansi Pekerja Buruh Daerah Sumatera Utara (APBD-SU) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sumut, Medan, Selasa (30/4/2019). Dalam aksinya Mereka menuntut pemerintah mencabut PP Nomor 78 tentang pengupahan karena dinilai tidak memperhatikan kesejahteraan kaum buruh dan menuntut penghapusan tenaga kerja kontrak (outsourcing).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Jakarta mengencam kekerasan dan intimidasi polisi pada sejumlah jurnalis saat meliput aksi demo di sekitar gedung DPR RI, Jakarta, pada Jumat (16/8/2019).

Sedikitnya ada enam jurnalis yang mengalami insiden tak mengenakan itu.

Peristiwa terjadi ketika pengunjuk rasa diamankan di Gedung TVRI sedang digiring ke mobil tahanan polisi.

Sejumlah reporter dan fotografer kemudian mengambil gambar berupa foto dan video.

Jurnalis SCTV Haris misalnya, ia dipukul di bagian tangan saat merekam video melalui ponselnya. Sebelumnya dia dilarang dan dimarahi ketika merekam menggunakan kamera televisi.

"Kamu jangan macam-macam, saya bawa kamu sekalian," katanya menirukan ucapan polisi dalam keterangan AJI Jakarta, pada Jumat (16/8/2019).

Berita Rekomendasi

Haris menyatakan dirinya wartawan, namun polisi tak menghiraukan. Pelaku pemukulan yang mengenakan baju putih dan celana krem, diduga dari satuan Resmob, sementara beberapa polisi yang berjaga diketahui berasal dari Polres Jakpus. 

Baca: Pelajar Ini Fotonya Viral Setelah Menolong Polisi yang Terbakar Saat Aksi Demo Mahasiswa di Cianjur

Korban lainnya, jurnalis foto Bisnis Indonesia, Nurul Hidayat dipaksa menghapus foto hasil jepretannya. Menurutnya, pelaku mengenakan pakaian bebas serba hitam, berambut agak panjang, dan ada tindikan di kuping.

Fotografer Jawa Pos Miftahulhayat juga terpaksa menghapus foto karena intimidasi polisi. Dia diancam akan dibawa polisi bersama para demonstran yang diangkut ke mobil.

Baca: Fahri Hamzah Lontarkan Kelakar Soal Pakaian Adat Sasak yang Dikenakan Jokowi di Sidang MPR

Seorang jurnalis media online pun mengalami intimidasi. Jurnalis Vivanews, Syaifullah menuturkan, polisi mengintimidasi dirinya dengan meminta rekaman video miliknya dihapus. Dia juga diancam akan diangkut polisi jika tak menghapus video.

Reporter Inews, Armalina dan dua kameramen juga mengalami intimidasi oleh oknum aparat berbaju putih.

Salah seorang petugas bahkan berteriak, "Jangan mentang-mentang kalian wartawan ya!".

Salah seorang wartawan media online ditarik bajunya dan dipaksa menghapus foto.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas