Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Haru Anggota Paskibraka Nasional, Asraf Pinjam Sepatu ke Tetangga Agar Bisa Ikut Seleksi

"Ashraf ini anak yatim dari lahir. Dia anak yang rajin dan tekun belajar. Saya selalu berdoa yang terbaik buat dia"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kisah Haru Anggota Paskibraka Nasional, Asraf Pinjam Sepatu ke Tetangga Agar Bisa Ikut Seleksi
KOMPAS.com/IDON TANJUNG
Ibu Asraf, Atik, berdiri di depan rumahnya yang sudah dibedah pemerintah setempat di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (14/8/2019). Asraf salah satu Paskibraka nasional perwakilan Riau. 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Banyak cerita di balik para remaja yang menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka Nasional  pada Upacara Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia (HUT RI) di Istana Negara pada Sabtu (17/8/2019).

Satu diantaranya datang dari anggota Paskibraka nasional wakil dari Provinsi Riau bernama Muhamat Asraf.

Sehari-harinya, Muhamat Asraf adalah remaja yatim.

Sehari-hari dia tinggal bersama ibunya di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar.

Remaja kelahiran tahun 2002 itu anak bungsu dari tiga bersaudara. Saat ini ia duduk di bangku kelas II SMAN 1 Kampar Kiri Tengah.

Ibu Asraf bernama Atik mengaku tidak menyangka anaknya bisa lolos menjadi Paskibraka nasional. Saat ini anaknya sudah berada di Jakarta.

"Alhamdulillah, saya bangga sekali. Sungguh saya tidak menyangka Asraf bisa lolos ke tingkat pusat," ucap Atik saat diwawancarai wartawan di rumahnya, Desa Bina Baru, Rabu (14/8/2019).

Berita Rekomendasi

Atik yang bekerja serabutan ini mengaku mendukung penuh anaknya untuk ikut Paskibraka, mulai dari seleksi dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional.

"Saya bilang ke dia, kalau memang mau jadi anggota Paskibraka, berlatihlah dengan tekun dan sungguh-sungguh," kata Atik.

Pinjam sepatu robek

Asraf sempat merasa minder dan sedih karena tidak memiliki sepatu untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional.

Tapi, orangtuanya tidak punya uang untuk membeli sepatu tersebut. Ibunya tidak menyerah. Atik meminjam sepatu tetangganya yang sudah robek agar anaknya bisa ikut seleksi.

"Dia sempat malu sama kawan-kawannya. Jadi saya pinjam sepatu tetangga," kata Atik.

Dia menceritakan, awalnya Asraf mengikuti seleksi Paskibraka di sekolah. Setelah pulang latihan, Asraf muntah-muntah. "Saat itu dia muntah sampai di rumah. Dia bilang tadi ikut Paskibraka," kata Atik.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas