Targetkan Masuk 200 Perguruan Tinggi Terbaik Dunia, Ini Langkah Menristekdikti
Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) terus mendorong peningkatan kualitas Perguruan Tinggi di Indonesia.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) terus mendorong peningkatan kualitas Perguruan Tinggi di Indonesia.
Anggaran penelitian yang disiapkan Kemenristekdikti mengalami perubahan yang cukup besar.
Kemenristekdikti menyiapkan anggaran untuk riset sebesar Rp 35,7 triliun untuk tahun 2020.
"Anggaran untuk riset ada Rp 35,7 triliun di tahun 2020. Ini lompatannya cukup tinggi dibanding tahun 2017 Rp 25,9 triliun," terang Menristekdikti, Mohamad Nasir saat acara klasterisasi perguruan tinggi di Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Anggaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan riset menjadi lebih baik dan dapat menghasilkan inovasi.
Baca: Rektor Asing Bisa Mulai Pimpin Perguruan Tinggi Indonesia Agustus 2019
Baca: Jadwal The International 2019 Babak Group Stage Hari Ketiga, Mulai Pukul 08.00 WIB
"Mudah-mudahan riset ini akan menjadi baik, jangan sampai riset ini hanya berhenti diperpustakaan saja," sambungnya.
Saat ini publikasi hasil riset Indonesia telah menempati posisi pertama di kawasan Asia Tenggara, dimana telah melewati Malaysia dan Singapura.
Publikasi riset Malaysia hanya mencapai angka 33.055 sedangkan Indonesia telah mengantongi sebanyak 33.309 publikasi hasil penelitian.
Selain itu, nantinya setiap perguruan tinggi yang masuk ke klaster satu hasil pengelompokan Kemenristekdikti akan mendapatkan Endowment Fund untuk pembiayaan riset.
"Endowmenf Fund itu pemerintah mengeluarkan alokasi anggaran untuk mengembangkan perguruan tinggi. Yang sudah dialokasikan adalah Rp 5 triliun untuk dana penelitiannya dan Rp 5 triliun universitas, jadi sudah ada Rp 10 triliun. Semoga ini bisa langsung jalan. Tidak semua PTN yang ada di klaster satu menerima, kami akan ambil lima atau enam lah, nanti agar bisa masuk ke 200 perguruan besar di dunia," terang Menristekdikti.