SDM Indonesia Unggul di Bidang Kelautan, Perikanan dan Kemaritiman
Tinggal kini untuk diarahkan sebagai SDM unggul dan inovasi, perlu menginventaris lulusan atau alumni dari Universitas bidang ini di seluruh Indonesia
Editor: Eko Sutriyanto
“Pak Jokowi pasti sudah menentukan calon dari sederet tokoh. Dan bidang ini penting untuk menempatkan sosok yang tepat yang bisa memajukan bidang ini, sehingga Indonesia bisa tetap bisa dikenal sebagai negara Maritim atau Bahari,” katanya.
Samsul B. Ibrahim, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Teman Jokowi dalam bincang santai tentang Refleksi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 yang ke 74 tahun di Jakarta pada 17 Agustus 2019 mengatakan, untuk Optimis Indonesia Maju, sudah saatnya negeri ini memiliki Sumber Daya Manusia Unggul dan beronovasi yang mampu bersaing secara global.
Pria asal Aceh ini lalu mengutip penjelasan dari Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS yang menjadi pembicara pada Tasyakuran HUT ke-74 RI di Rumah Akuakultur Terpadu Al-Balad, Depok, pada Jumat, 16 Agustus 2019.
Lebih rinci Samsul mengulas paparan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2001-2004 itu yang mengangkat tema 'Pembangunan Agro-Maritim Berbasis Industri 4.0 dan IMTAQ Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan, Meningkatkan Daya Saing dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Secara Berkelanjutan'. Samsul menilai paparan Prof. Rokhmin menjadi signifikan dengan poin pidato kenegaraan Presiden Jokowi.
Menurut Samsul, senada dengan paparan Rokhmin bahwa kondisi sosial ekonomi yang ada di Indonesia memiliki banyak masalah dalam hal pengangguran dan kemiskinan, ketimpangan sosial, disparitas pembangunan antar wilayah, penderita gizi buruk, daya saing dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) rendah dan kerusakan lingkungan.
Samsul mengutip penjelasan Prof. Rokhmin bahwa Indonesia belum maju dan sejahtera sampai saat ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi masih rendah di bawah tujuh persen per tahun, tenaga kerja kurang berkualitas, kurang inklusif dan unsustainable.
“Seperti kata pak Rokhmin, sektor primer seperti pertanian, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pertambangan sebagian besar dikerjakan secara tradisional,” papar Samsul.
Sementara itu, untuk sektor sekunder misalnya manufacturing, processing dan packaging itu produktivitasnya masih rendah, sementara akses UMKM terhadap lahan usaha permodalan sarana produksi juga minim.
“Dalam hal ini saya sependapat dengan pidato Presiden Jokowi dan Prof. Rokhmin tentang solusi mengatasi masalah Indonesia yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) dan kekayaan maritim," katanya.