Tokoh Papua Percaya Polri Bawa Kasus Persekusi dan Rasisme ke Meja Hijau
Hendrik meyakini Mabes Polri bisa mengusut kasus ini hingga tuntas dan oknum-oknum yang sudah melukai hati rakyat Papua diproses hukum
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh Papua yang tergabung dalam Gerakan Cinta Indonesia (Gercin) percaya Polri bakal memproses dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.
Terlebih aksi ini merembet hingga terjadinya kerusuhan di Manokwari dan Sorong, Papua Barat pada Senin (19/8/2019) kemarin yang mengakibatkan fasilitas umum disana rusak.
"Kami minta ditegakkannya hukum di negara kita. Kami minta oknum yang melukai hati masyarakat Papua, adik-adik mahasiwa kami di Surabaya dan Malang ditangkap," tegas Tokoh Papua Hendrik Yance Udam, Selasa (20/8/2019) di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Hendrik meyakini Mabes Polri bisa mengusut kasus ini hingga tuntas dan oknum-oknum yang sudah melukai hati rakyat Papua diproses hukum hingga ke meja hijau atau persidangan.
Baca: Sinopsis Film The Sorcerers Apprientice yang Tayang di Big Movies GTV Malam Ini Pukul 21.30 WIB
Baca: Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung Lolos Babak Selanjutnya di Kejuaraan Dunia 2019
Baca: Bertemu Senior Menteri Singapura, Gubernur Sumsel Diundang Nonton F1 dan Ngobrol Soal Asap
Dia juga mengapresiasi TNI dan Polri yang telah menjaga keamanan di Papua saat kerusuhan sehingga tidak meluas dan berkepanjangan.
Tidak lupa, Hendrik mengucapkan terima kasih pada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa yang secara langsung serta terbuka meminta maaf pada masyarakat Papua.
Khofifah juga menilai selama di Jawa Timur, anak-anak Papua sangat baik, hubungan kerja sama dengan Forkopimda Jawa Timur juga terjalin baik. Mereka selalu ikut dalam upacara-upacara hari besar nasional di Gedung Negara Grahadi.
Bahkan Khofifah menggelar silaturahmi dengan perkumpulan masyarakat Papua di kediaman Kapolda Jatim. Acara berlangsung dengan suasana hangat, akrab, penuh persaudaraan.
"Kami terima kasih pada Gubernur Jawa Timur yang berbesar hati melakukan permohonan maaf ke rakyat dan gubernur Papua atas isu rasisme di Surabaya. Saya dukung Ibu Khofifah kalau yang melakukan itu adalah oknum. Oknum ini tidak mewakili rakyat Jawa Timur," tambah Hendrik.