Agung Laksono Sayangkan Peristiwa Pelemparan Bom Molotov di Kantor DPP Golkar
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono meyayangkan peristiwa pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal yang menyasar Kantor DPP Golkar
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono meyayangkan peristiwa pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal yang menyasar Kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (21/8/2019) dini hari.
Ia menyebut tidak boleh ada pemaksaan kehendak politik lewat cara kekerasan.
Apalagi sebelumnya Indonesia sempat disibukkan dengan peristiwa semacam politik identitas yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
"Saya kira jangan biarkan politik kekerasan politik force apalagi pemaksaan kehendak dengan segala cara masuk ke dalam dunia politik ya," kata Agung Laksono, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (21/8/2019).
Baca: Hanny Zeng Owner JimsHoney, Sempat Ragu Terjun ke Bisnis dan Peran Suami Menentukan
Baca: Goo Hye Sun Ungkap Perilaku Suami yang Buatnya Ingin Cerai: Sering Mabuk dan Kontak Wanita Lain
Baca: Kata Bank Indonesia Soal WhatsApp Incar Bisnis Pembayaran Digital
Baca: Kejuaraan Dunia 2019 : Kevin/Marcus Terhenti di Babak Pertama, Impian Raih Medali Emas Sirna
Meski berkata demikian, Agung Laksono enggan melemparkan tuduhan kepada oknum di balik pelemparan bom molotov tersebut dan mengaitkannya dengan pemilihan Ketua Umum Partai Golkar di Musyarawah Nasional (Munas) mendatang.
Dibanding menduga-duga dan malah berujung fitnah, ia lebih memilih menyerahkan peristiwa tersebut kepada aparat kepolisian agar diusut tuntas.
"Saya nggak mau menduga, biarlah polisi menyelidiki. Siapa yang nyuruh, dari mana, kita serahkan ke kepolisian," jelas Agung.
Agung juga berharap seluruh kader Partai Golkar bisa menahan diri dan jika merasa ada masalah agar diselesaikan secara baik-baik.
"Emosionalitas harus dijaga dan kita hindarkan kontra teror. Jangan lempar bom molotov kontra bom molotov lagi, jangan saya kira nggak baik," tegas Agung.
Kronologi
Pelaku pelemparan bom molotov ke kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat panik ketika aksinya dilihat orang yang berada di lokasi kejadian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut, salah satu bom molotov yang dilemparkan ke kantor DPP Golkar sempat dinyalakan pelaku.
Diketahui, ada dua bom molotov yang dilempar ke kantor DPP Golkar.
Bom molotov itu dirangkai dalam botol bekas sirup yang berisi bahan bakar bensin.
Baca: Bercanda Saat Rekonstruksi, Sikap 5 Pembunuh Gadis yang Jasadnya Tinggal Tulang Bikin Polisi Heran
Baca: Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Serang Terungkap, Niat Pelaku Muncul Saat Lihat Pintu Rumah Korban
Baca: Hubungkan Pelancong dengan Tour Guide di Platform Digital
Baca: Ingin Naik Kelas, BRI Agro Incar Rights Issue Rp 700 Miliar
"Menurut keterangan saksi bahwa botol kedua yang akan dilemparkan sempat dinyalakan oleh pelaku namun api tidak menyala dikarenakan panik melihat saksi," kata Argo saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (21/8/2019).
Awalnya, satu bom molotov dilempar pelaku yang berboncengan menggunakan motor Yamaha N-Max warna hutam.
Lalu, satu bom lainnya dilemparkan dua pelaku lainnya yang berboncengan menggunakan motor Honda Vario putih.
"Satu orang yang dibonceng sepeda motor Vario langsung melemparkan botol berisi bensin mengarah ke kantor DPP Partai Golkar. Kemudian, satu orang yang dibonceng sepeda motor Yamaha N-Max melemparkan botol berisi bensin ke arah saksi dan mengenai pintu pagar besi kantor DPP Partai Golkar," ujar Argo.
Para pelaku yang melempar bom molotov itu pun langsung melarikan diri.
Saat ini, polisi sedang menyelidiki identitas oknum yang melempar bom molotov tersebut.
Baca: Ketua DPR Minta Maaf adanya Perlakuan Rasial terhadap Warga Papua
Baca: Hubungkan Pelancong dengan Tour Guide di Platform Digital
"Masih dalam penyelidikan (oknum yang melempar)," ungkap Argo.
Sebelumnya diberitakan, Kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat dilempar bom molotov oleh empat orang tak dikenal pada Rabu (21/8/2019) 03.05 WIB.
Empat orang tak dikenal tersebut menggunakan masker saat melakukan aksinya.
"Empat orang laki-laki tidak dikenal denganmengendarai dua kendaraan sepeda motor, berboncengan dengan memakai helm tertutup dan masker," kata Argo.
Ciri-ciri pelaku
Pelaku pelempar bom molotov ke kantor DPP Partai Golkar diduga dilakukan oleh empat orang tak dikenal yang menaiki dua sepeda motor dengan berboncengan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan empat pelaku diketahui berjenis kelamin laki-laki. Untuk menyembunyikan identitasnya, mereka menggunakan helm dan masker.
"(Diduga dilakukan) Oleh empat orang tak dikenal. Memakai helm tertutup dan masker," ujar Argo, ketika dikonfirmasi, Rabu (21/8/2019).
Baca: Polisi Benarkan Kantor DPP Partai Golkar Dilempari Bom Molotov
Baca: Berikut Ini Update The International 2019, Team Secret Harus Akui Kekuatan EG
Berdasarkan informasi yang diterima kepolisian, mereka mengendarai dua buah jenis sepeda motor berbeda yakni Honda Vario dan Yamaha N-Max yang tak diketahui nomor polisinya.
Pasca melakukan pelemparan, keempatnya melarikan diri ke arah Jalan S Parman, Jakarta Barat. Hingga saat ini, Argo mengatakan pihaknya masih memburu para pelaku.
"Keempat pelaku tersebut langsung pergi melarikan diri mengarah ke Jalan S. Parman, Jakarta Barat," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kantor DPP Partai Golkar ynag terletak di Jl Anggrek Nelimurni, Slipi, Jakarta Barat, diduga dilempar bom molotov, pada Rabu (21/8) dini hari.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
"Iya. Benar (ada kejadian itu)," ujar Argo, ketika dikonfirmasi, Rabu (21/8/2019).
Ia mengatakan ada dua buah molotov yang dilempar oleh orang tak dikenal meski tidak sempat menyala atau meledak. Adapun botol yang digunakan sebagai molotov adalah botol bekas sirup.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.