Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan dan Kritik Gubernur Papua Lukas Enembe untuk Jokowi

Kepala Negara juga akan mendengarkan aspirasi masyarakat Papua terkait pemerintahan periode 2019-2024.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pesan dan Kritik Gubernur Papua Lukas Enembe untuk Jokowi
(KOMPAS.com/Dhias Suwandi)
Gubernur Papua Lukas Enembe ketika tiba di TPS 043, Kelurahan Argapura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Rabu (17/04/2019). Di TPS tersebut Enembe mendapati logistik Pemilu belum tersedia sehingga ia belum dapat menyalurkan hak suaranya(KOMPAS.com/Dhias Suwandi) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerusuhan di Papua masih menyisakan cerita setelah terjadi kemarin Senin (19/8/2019).

Gubernur Papua, Lukas Enembe, menganggap permintaan maaf sejumlah pihak atas kerusuhan di Manokwari, dan beberapa daerah lain di Papua dirasa belum cukup.

Atas insiden kerusuhan di Papua, Lukas Enembe meminta agar proses hukum tetap berlanjut.

Politikus Partai Demokrat ini juga memberikan tanggakapan terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memaafkan pihak yang membuat warga Papua tersinggung.

TribunAmbon.com merangkum deretan pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe perihal kerusuhan di Papua dalam berita ini.

1. Cinta Gus Dur

Dikutip dari Kompas.com, Gubernur Papua Lukas Enembe menemui ribuan pengunjuk rasa di Lapangan Apel Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin (19/8/2019) sore.

BERITA REKOMENDASI

Setelah melakukan orasi dan menyatakan aspirasi, para pendemo yang melakukan aksi protes terhadap pengamanan 43 mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, mereka dengan tertib mendengar arahan dari Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca: Pesan Penting Gubernur Lukas Enembe untuk Jokowi: Jangan Anggap Sederhana Masalah Papua

Enembe menyatakan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, telah meneleponnya dan meminta maaf atas aksi yang diterima mahasiswa Papua, di Surabaya pada 16 Agustus 2019.

"Saya sampaikan, orang Papua mencintai Gus Dur, Ibu Gubernur tuh kadernya Gus Dur, kenapa mahasiswa saya dianiaya seperti itu hanya karena masalah bendera, tidak dibenarkan," kata Enembe, Senin.

2. Menyanyangkan Sikap Khofifah

Ia mempertanyakan kebijakan Khofifah yang tidak menerjunkan Banser untuk membela mahasiswa Papua yang diserang oleh organisasi kemasyarakatan lainnya.


"Saya sampaikan kepada Ibu Gubernur, ibu minta maaf bukan mewakili Jawa Timur, ini kelompok tertentu," ujar dia.

Mengenai aksi diskriminasi dan rasis yang diterima mahasiswa Papua, Enembe menyayangkan hal tersebut karena saat ini sudah banyak orang Papua yang bisa membuktikan diri di dunia internasional.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Ambon
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas