Klarifikasi FPI Surabaya Mengenai Aksi di Asrama Papua Surabaya Pekan Lalu, Sebut Nama Tri Susanti
Gus Din mengaku, pihaknya turut dalam aksi protes di depan Asrama Mahasiswa Papua untuk menentang dugaan pembuangan bendera.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejumlah anggota ormas yang ikut menggeruduk Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Tambaksari Surabaya masih menjadi pembicaraan masyarakat Indonesia.
Wali Laskar Front Pembela Islam (FPI) Surabaya Agus Fachrudin alias Gus Din pun mengakui ikut kerahkan massa pada Jumat (16/8/2019) kemarin.
Gus Din mengaku, pihaknya turut dalam aksi protes di depan Asrama Mahasiswa Papua untuk menentang dugaan pembuangan bendera.
Menurut Gus Din, pihak FPI memperoleh pesan singkat dari Koordinator Aksi bernama, Tri Susanti alias Susi.
"Kemarin itu memang banyak yang hadir karena menerima broadcast and undangan yang dikirim dari Mbak Susi, akhirnya ngumpul semua," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (22/8/2019).
Baca: Tentang Tri Susanti, Wakil Ormas yang Minta Maaf soal Aksi di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya
Baca: Kata Lukas Enembe: 74 Tahun Merdeka, Orang Papua Masih juga Belum di-Indonesiakan secara Baik
Undangan melalui pesan singkat itu diperoleh Gus Din melalui pesan jaringan pribadi maupun melalui pesan yang ada di dalan grup.
Di dalam pesan tersebut, berisi informasi disertai foto terkait dugaan pembuangan bendera ke selokan sekitar Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan.
"Terus Mbak Susi ngasih kabar ke kami semua bahwa ada aksi pembuangan bendera di selokan," ujarnya.
Membaca pesan tersebut, pihak FPI berupaya memastikan langsung dengan mengerahkan anggota laskar FPI Surabya.
"Lalu fotonya di-share sama Mbak Susi Kemudian kami lakukan kroscek ke Kalasan," jelasnya.
Ia mengaku hanya mengirimkan sekitar lima orang anggota FPI Surabaya untuk menghadiri undangan aksi yang dikomandoi Tri Susanti.
"Kemarin hanya 5 orang, akhirnya ngumpul semua. Makanya yang membawa atribut itu tidak banyak cuma hanya satu dua orang, yang lainnya kebanyakan pakai pakaian bebas," tuturnya.
Menurut Gus Din, tak cuma FPI saja yang hadir memenuhi undangan tersebut.