Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Ingin Bebani Jokowi, PSI Tegaskan Tak Akan Minta Jatah Menteri

Grace Natalie menegaskan enggan membebani Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan meminta jatah menteri di kabinet.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
zoom-in Tak Ingin Bebani Jokowi, PSI Tegaskan Tak Akan Minta Jatah Menteri
Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie di Jakarta, Kamis (22/8/2019) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menegaskan enggan membebani Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan meminta jatah menteri di kabinet.

"Soal menteri yang paling tahu pak Jokowi, yang paling tahu kebutuhan pak Jokowi. Kami tidak mau membebani beliau dengan minta-minta jatah," kata Grace Natalie di Jakarta, Kamis (22/8/2019) malam.

Grace mengatakan selama lima tahun pemerintahan periode pertama, Presiden Jokowi sudah mengetahui dan menguasai kebutuhan pemerintahannya.

Baca: Ini Kata Ketua Umum PSI soal Wacana Penggantian Mobil Dinas Menteri

Baca: Dibantah Jokowi soal Ibu Kota Baru, Menteri ATR Revisi Ucapan: Lokasi Akan Diumumkan Presiden

Sehingga, kata Grace, ketika PSI bertemu Presiden di Istana beberapa waktu lalu, terlihat bahwa Presiden Jokowi kini lebih percaya diri atas apa yang akan dilakukan pemerintahan ke depan.

"Sekarang beliau sudah tahu banget mau ngapain, mau 'nge-gas' di mana. Maka itu kami tidak pernah meminta, menuntut, dan sebagainya, karena PSI mau support pak Jokowi agar pemerintahan lima tahun ke depan berhasil, maka kriteria menteri kita ikut pak Jokowi saja," ucap Grace.

Lebih lanjut, saat ditanya apakah kader PSI sudah ada yang diminta untuk menjadi menteri, Grace mengatakan bahwa komunikasi itu sudah ada.

Ia mengatakan Presiden Jokowi sudah mengetahui kompetensi kader-kader PSI.

Berita Rekomendasi

"Kita tunggu saja bagaimana dari beliau, " jelas Grace.

Grace pun mengatakan, kader PSI, khususnya mantan caleg PSI sudah melewati tahap rekrutmen yang ketat dengan melalui juri independen, sehingga memiliki kompetensi yang baik.

10 nama

Permintaan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menegaskan bahwa jatah menteri untuk kadernya pada Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo-Ma'ruf Amin harus banyak, langsung dibahas dalam arena Kongres V PDIP yang diselenggarakan di Grand Inna Beach, Denpasar, Bali, Jumat (9/8/2019).

Seperti diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP demisioner Puan Maharani, Jumat pagi.

Puan Maharani mengatakan pihaknya sudah membahas secara tertutup dan terbatas mengenai siapa nama-nama yang akan diajukan PDIP ke Jokowi.

Bahkan, Puan menegaskan bahwa partainya dipastikan akan mengajukan lebih dari 10 nama menteri ke Jokowi.

Nama para calon menteri tersebut juga sudah ada di kantong Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Yang jelas sudah ada di kantong ketua umum. Kita juga sudah bahas tertutup, terbatas. Tapi nanti ya, masih Oktober, kan masih lama. Ada lebih dari 10," kata Puan.

Megawati Soekarnoputri diambil sumpahnya menjadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024 dalam Kongres V PDIP di Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019).
Megawati Soekarnoputri diambil sumpahnya menjadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024 dalam Kongres V PDIP di Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019). (Istimewa)

Menurut politikus yang juga Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia itu, jumlah tersebut, menurutnya sangatlah wajar dan tidak berlebihan.

Pasalnya sebagai partai pemenang Pemilu, wajar jika PDIP meminta jatah lebih banyak di kursi kabinet.

"Kemarin juga Presiden bilang, Insyaallah, PDIP dapat jatah terbanyak," ujarnya.

Saat disinggung mengenai siapa saja nama-nama calon menteri yang sudah dikantongi Megawati, Puan justru balik bertanya kepada wartawan.

"Contoh dari kalian siapa? Bingung, kan? Ya, lihat saja nanti," tanyanya.

Baca: Tak Boleh Panggil Ahok, Megawati Akhirnya Hafalkan Nama Basuki Tjahaja Purnama

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa PDI Perjuangan semenjak Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019 berjaya, apalagi salah satu kadernya telah dua kali menjabat sebagai presiden.

"Kalau nanti (pemerintahan baru) Pak Jokowi, mesti ada menteri (untuk kader PDI-P). Mesti banyak," ujar Megawati dengan suara lantang.

Pernyataan Megawati itu disambut sorak-sorai kader PDI-P yang hadir.

"Orang kita ini pemenang pemilu dua kali. Betul tidak?" kata Megawati.

"Betul," jawab para kader serempak.

Megawati menegaskan bakal menolak apabila Presiden Jokowi hanya memberikan sedikit jatah kursi menteri untuk diisi kader PDI-P.

"Jangan nanti (Jokowi mengatakan), Ibu Mega, saya kira karena PDI-P sudah banyak kemenangan, sudah di DPR, saya kasih empat (kursi menteri). Emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau," ujar Megawati.

Pernyataan itu membangkitkan sorak-sorai para kader.

Mereka juga berteriak "tidak mau, tidak mau" sembari bertepuk tangan.

Megawati kemudian berkelakar, "Memang begitu dong. Orang yang enggak dapat saja minta".

"Ini di dalam kongres partai Pak Presiden, saya minta, dengan hormat PDI-P akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri terbanyak. Sip," lanjut Megawati yang kembali disambut sorak-sorai kader.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan dirinya akan memberi porsi lebih kepada PDIP dalam kabinet Jilid II-nya.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnopurtri menyampaikan pidato politiknya dalam pembukaan Kongres ke-V PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres yang akan berlangsung sampai hari Sabtu 10 Agustus 2019 tersebut selain mengagendakan pidato politik Megawati Soekarnoputri juga penyusunan kepengurusan partai. TRIBUN BALI/RIZAL FANANI
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnopurtri menyampaikan pidato politiknya dalam pembukaan Kongres ke-V PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres yang akan berlangsung sampai hari Sabtu 10 Agustus 2019 tersebut selain mengagendakan pidato politik Megawati Soekarnoputri juga penyusunan kepengurusan partai. TRIBUN BALI/RIZAL FANANI (TRIBUN BALI/RIZAL FANANI)

"Saya ingin menjawab Ibu Mega tadi mengenai menteri. Jadi Bu Mega menyampaikan, jangan empat. Tapi kalau yang lain dua dan PDIP empat, kan sudah dua kali (dua periode kabinet)," ujar Jokowi saat diberikan kesempatan menyampaikan pidato di pembukaan Kongres V PDIP.

Bahkan, ia menegaskan siap menjadi jaminan apabila hal tersebut tidak terealisasi.

"Jadi kalau nanti yang lain dapat jatah menteri tiga, mesti PDIP belum tentu juga, tapi yang jelas, PDI Perjuangan yang terbanyak. Jaminannya saya," tegas Jokowi.

Sedangkan, Jokowi sendiri juga memastikan jatah menteri untuk putra Bali di kabinetnya mendatang.

Hal ini disampaikannya usai menghadiri pembukaan Kongres V PDIP di Inna Grand Bali Beach Sanur Kamis (8/8/2019).

"Yang jelas dari Bali pasti ada," katanya.

Saat disinggung lebih dalam mengenai siapa yang akan berpeluang menduduki kursi itu.

Jokowi.
Jokowi. (Tribun Network)

Jokowi memilih tersenyum.

Seperti diketahui, saat ini Bali memiliki satu wakil di kabinet Jokowi jilid I atau Kabinet Indonesia Kerja yakni AA Gede Ngurah Puspayoga yang menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM).

Beberapa nama digadang-gadang masuk dalam bursa kabinet Jokowi-Ma'ruf, diantaranya petahana, AAGN Puspayoga, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.

Sedangkan, dua nama masuk sebagai kuda hitam yakni, Anggota DPD RI Dapil Bali, Gede Pasek Suardika dan Politikus NasDem, I Gusti Putu Artha.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul PDIP Ajukan Lebih Dari 10 Nama Calon Menteri, Jokowi Pastikan Ada Menteri Dari Bali

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas