Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Pria yang Bopong Jenazah Keponakan Setelah Ditolak Gunakan Ambulans Puskesmas

Video seorang pria menggendong jenazah keponakannya karena ditolak menggunakan ambulans Puskesmas Cikokol viral di media sosial.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengakuan Pria yang Bopong Jenazah Keponakan Setelah Ditolak Gunakan Ambulans Puskesmas
Twitter
Seorang pria membawa jenazah berjalan kaki di Cikokol, Tangerang. 

Saat ia baru melangkah ke anak tangga JPO ke dua, ada seorang warga yang menawarkan tumpangan untuk mengantar Supriadi dan jenazah Husein.

"Akhirnya kita sampe ke rumah ya dari bantuan tumpangan warga itu," ujarnya.

Setelah sampai di rumah duka, jenazah langsung diurus untuk dimakamkan di TPU Cikokol, pada malam harinya.

Berharap pertimbangkan kondisi mendesak

Supriadi, paman dari almarhum Husein (8) terpaksa menggendong jenazah keponakannya keluar dari Puskesmas Cikokol, karena tidak diperkenankan menggunakan ambulans.

Dirinya hanya berharap ada pertimbangan penggunaan ambulans dalam kondisi mendesak atau darurat.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, video Supriadi yang menggendong jenazah Husein viral di media sosial karena embel-embel penolakan penggunaan mobil jenazah dari Puskesmas Cikokol.

Berita Rekomendasi

Hal itu karena pihak Puskesmas menerakan standard operasional prosedur (SOP) ambulans yang hanya boleh untuk pasien rujukan.

Surpiadi berharap regulasi itu bisa diubah, terutama untuk hal mendesak.

"Ya saya berharap peraturan ambulans itu diubah untuk hal yang mendesak," ujar Supriadi saat dihubungi TribunJakarta.com, Minggu (25/8/2019).

Menurutnya, pengantaran jenazah juga hal yang mendesak karena harus segera dikebumikan.

"Kan mengantar jenazah juga mendesak, harus segera dikebumikan," jelasnya.

Ia juga mengkritisi pihak rumah sakit yang memiliki nomor call center ambulans namun tidak sigap dalam pelayanannya.

Saat ditolak menggunakan ambulans Puskesmas Cikokol, Supriadi dan keluarga lain sempat menghubungi beberapa call center ambulans. Namun hanya satu yang merespons, dan bantuan tidak jadi terkirim karena komunikasi terkendala sinyal.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas