Calon Pimpinan KPK Irjen Antam Novambar Jawab Tuduhan Pernah Teror Penyidik KPK
Wakabareskrim Polri Irjen Antam Novambar buka suara setelah bertahun-tahun bungkam atas tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakabareskrim Polri Irjen Antam Novambar buka suara setelah bertahun-tahun bungkam atas tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Antam pernah disebut-sebut mengancam seorang Direktur Penyidikan KPK di tempat umum.
Akhirnya, Selasa (27/8/2019) Antam angkat bicara.
Di hadapan panelis pansel calon pimpinan KPK dan awak media, Antam membantah pernah mengancam penyidik KPK.
Baca: Gaya Wakabareskrim Antam Novambar Naik Vespa Biru Usai Uji Publik dan Wawancara Capim KPK
Baca: Tes Wawancara dan Uji Publik Capim KPK seperti Sidang Skripsi
Berikut petikan sesi pertanyaan antara penelis dengan Antam Novambar soal dugaan mengancam penyidik :
Panelis : "Bapak pernah mengancam penyidik di depan umum, apakah betul perlu diklarifikasi pak?
Antam : Terima kasih, ini setiap hari saya ditanya wartawan.
Antam Novambar sebagai peneror, Antam punya pengalaman atu catatan kelam. Saya jawab ada saatnya, sekarang saya mau jawab.
Antam : 4 tahun saya bertahan tidak pernah menjawab saya bersiap untuk ini.
Saya tidak pernah meneror 6 jaksa. Ini ada saksi.
Saat itu kejadian Pak Budi Gunawan, saya tahu Pak Budi Gunawan dizolimi karena saya oang hukum, dipaksa menjadi tersangka. Saya tahu karena saya orang hukum. Ini fakta dan bukti yang ada.
Antam : Pada saat itu saya ingin sekali membantu, dan saat itu saya dengar dari KPK, adik-adik disana menyampaikan Pak 6 orang jaksa ingin ketemu dengan bapak, untuk menyampaikan beberapa hal yang menguntungkan dipersidangan KPK tentang Pak Budi Gunawan.
Antam : Saya senang betul, kombes yang ngomong 6 jaksa ingin menyampakan. Kombes Endang Tarsa, sebagai Plt Direktur Penyidikan menyampaikan ada kesalahan yang dibuat.
Wah bahagia, saya berangkat 3 orang, saya, Pak Agung dan Dewi yang dituduh polwan.
Padahal dewi PNS orang saya. Berangkat naik taksi saya ke McDonald ketemu 6 jaksa. Nanya mau jaadi saksi meringankan.
Antam : Ada CCTV tonton dari awal sampai akhir jangan dipotong.
Saya berpelukan waktu itu senang dia polisi mau bela polisi.
Besoknya ternyata tidak, saya marah dibohongi kolonel di KPK, di lembaga yang dianggap suci. Saya telepon direkam saya marah dibohongi.
Antam : Anda takut sama Tuhan apa Abraham Samad? Dia jawab Abraham Saamad. Ya silahkan. Tiga tahun dipojokkan terus saya sabar.
Untuk diketahui Antam pernah diberitakan Tempo pada 20 Januari 2015 sebagai pati yang diduga mengancam Direktur Penyidik KPK kala itu, Kombes Endang Tarsa.
Endang Tarsa disebut diminta menjadi saksi meringankan dalam perkara praperadilan Budi Gunawan atas penetapan sebagai tersangka KPK.