Efek Rumah Kaca Bawakan Lagu 'Mosi Tidak Percaya' untuk Pansel Capim KPK di Gedung Merah Putih
vokalis Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmud menyampaikan pendapat dan maksus kehadiran mereka di panggung tersebut.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan masyarakat dari berbagai elemen masyarakat sipil yang berasal dari serikat buruh, mahasiswa, tokoh agama, tokoh masyarakat, seniman, pengajar hukum tata negara, pegiat antikorupsi, dan pegawai KPK berkumpul di depan panggung yang dibuat di Gedung Merah Putih KPK Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Sambil membawa berbagai poster yang menyerukan penolakan terhadap Calon Pimpinan KPK yang rekam jejaknya terindikasi bermasalah, mereka mendengarkan lagu yang dibawakan grup band asal Jakarta Efek Rumah Kaca.
Sebelum menyanyikan lagu pertamanya, vokalis Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmud menyampaikan pendapat dan maksus kehadiran mereka di panggung tersebut.
Baca: Tersangka Baru Kasus Ujaran Kebencian Terhadap Mahasiswa Papua di Surabaya Akan Diperiksa Senin
Baca: Pevita Pearce Hingga Tatjana Saphira Jadi Relawan Pejuang Lingkungan
Baca: Tukang Momay Keliling di Sumedang Tertangkap Nyuri Motor, Begini Nasibnya
"Ibaratnya datang jauh-jauh ke sini buat dukung KPK kita sudah merasa 20 Capim KPK itu tidak memenuhi aspirasi masyarakat sekarang di luar ada juga ormas tandingan. Ini ibaratnya kata Eko Nugroho sudah jatuh tertimpa Ormas. Lagu pertama Mosi Tidak Percaya untuk Pansel Capim KPK," kata Cholil.
Masyarakat yang menontonnya pun tampak antusias dan bertepuk tangan dengan pernyataan Cholil tersebut.
Tak hanya itu, sebagian dari mereka juga ada yang merekam dengan menggunakan kamera ponselnya dan sesekali menyanyikan lirik lagu tersebut.
"Ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya. Ini mosi tidak percaya, kami tak mau lagi diperdaya!" kata sebagian masyarakat sipil tersebut menyanyikan lagu itu.
Selain menyanyikan lagu tersebut, Efek Rumah Kaca juga membawakan lagu hits mereka lainnya antara lain Jalang, Sebelah Mata, dan Di Udara.
Ketika lagu-lagu tersebut berkumandang, tampak masyarakat sipil tersebut mengangkat poster-poster yang menyuarakan aspirasi mereka tinggi-tinggi.
Baca: Ibunda SBY Meninggal di Usia 87 Tahun, Sebelum Dimakamkan Akan Disemayamkan di Cikeas
Poster-poster tersebut di antaranya bertuliskan "Selamatkan KPK", "Kawal Capim KPK", "Pro Koruptor Dilarang Masuk", "70 ribu orang minta coret Capim KPK bermasalah", "Anti OTT Dilarang Masuk", "Zona KPK, Kucing Kurap Dilarang Masuk".
Saat mereka terus menyampaikan aspirasinya, terlihat juga ratusan massa dari dua kelompok berbeda yang juga menyampaikan aspirasinya di halaman luar Gedung KPK.
Satu di antara poster yang terlihat dari massa tersebut menuntut agar Wadah Pegawai KPK dibubarkan.
Tidak hanya itu, bahkan massa yang berada di luar gedung KPK tersebut juga tampak membakar ban di halaman luar gedung KPK.