Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelar Aksi, Masyarakat Sipil dan Pegawai KPK Minta Presiden Coret Capim KPK Bermasalah

Tsani yang juga sempat berorasi memastikan acara tersebut didukung para Pimpinan KPK dan seluruh pegawai KPK

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Gelar Aksi, Masyarakat Sipil dan Pegawai KPK Minta Presiden Coret Capim KPK Bermasalah
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Ratusan masyarakat dari berbagai elemen masyarakat sipil yang berasal dari serikat buruh, mahasiswa, tokoh agama, tokoh masyarakat, seniman, pengajar hukum tata negara, pegiat anti korupsi, dan pegawai KPK berkumpul di depan panggung yang dibuat di Gedung KPK Merah Putih Jakarta pada Jumat (30/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan masyarakat dari berbagai elemen masyarakat sipil yang berasal dari serikat buruh, mahasiswa, tokoh agama, tokoh masyarakat, seniman, pengajar hukum tata negara, pegiat antikorupsi, dan pegawai KPK berkumpul di depan panggung yang dibuat di Gedung Merah Putih Jakarta, Jumat (30/8/2019).

Sambil membawa berbagai poster yang menyerukan penolakan terhadap Calon Pimpinan KPK yang rekam jejaknya terindikasi bermasalah, mereka mendengarkan grup band asal Jakarta Efek Rumah Kaca.

Poster-poster tersebut di antaranya bertuliskan "Selamatkan KPK", "Kawal Capim KPK", "Pro Koruptor Dilarang Masuk", "70 ribu orang minta coret Capim KPK bermasalah", "Anti OTT Dilarang Masuk", "Zona KPK, Kucing Kurap Dilarang Masuk".

Baca: Marah Lihat Unggahan di Instagram, Wanita Ini Nekat Tabrak Kekasih Temannya

Baca: Sang Ibu Meninggal, SBY Sempat Tulis Sosok Siti Habibah di Bukunya, Disoroti Saat SBY Jadi Presiden

Baca: Tersangka Baru Kasus Ujaran Kebencian Terhadap Mahasiswa Papua di Surabaya Akan Diperiksa Senin

Sebelum penampilan terakhir dari Grup Band Efek Rumah Kaca, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Asfinawati menyampaikan tuntutan kepada Presiden Joko Widodo yang diikuti para peserta aksi.

"Dengan ini kami meminta kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk tidak meloloskan atau menerima calon pimpinan KPK yang terbukti tidak berkualitas maupun berintegritas. Coret calon pimpinan KPK yang tidak melaporkan harta kekayaannya, punya konflik kepentingan, diduga terlibat pelanggaran etik, mengancam pemberantasan korupsi, dan rekam jejak buruk di masa lalu sehingga tidak diloloskan dalam seleksi. Kedua, betul-betul memilih calon pimpinan yang berintegritas untuk diajukan ke DPR RI," kata Asfinawati.

Tampak juga dalam aksi tersebut Penasihat KPK Mohamad Tsani dan Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi Divisi Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yuyuk Andriyati.

Baca: Kesan Dodit Mulyanto Berdua Saja dengan Shandy Aulia

Berita Rekomendasi

Tsani yang juga sempat berorasi memastikan acara tersebut didukung para Pimpinan KPK dan seluruh pegawai KPK meski mereka tidak bisa hadir karena harus melakukan tugasnya.

"Saya pastikan para Pimpinan KPK dan seluruh pegawai di gedung ini mendukung kita meski tidak bisa hadir di sini karena harus mengerjakan tugas san tanggungjawabnya," kata Tsani dalam orasinya.

Saat mereka terus menyampaikan aspirasinya, terlihat juga ratusan massa dari dua kelompok berbeda yang juga menyampaikan aspirasinya di halaman luar Gedung KPK.

Satu di antara poster yang terlihat dari massa tersebut menuntut agar Wadah Pegawai KPK dibubarkan.

Tidak hanya itu, bahkan massa yang berada di luar gedung KPK tersebut juga tampak membakar ban di halaman luar gedung KPK.

Namun petugas kepolisian yang berjaga dan mengawal aksi tersebut segera memadamkan ban yang terbakar itu dengan semprotan pemadam kebakaran.

Ketua PBNU Ingatkan Jokowi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas