Ketua Komisi VIII DPR Minta Pemerintah Lobi Arab Saudi soal Tambahan 10 Ribu Kuota Jemaah Haji 2025
Marwan Dasopang meminta pemerintah segera melobi Pemerintah Arab Saudi untuk memberikan tambahan 5.000 hingga 10.0000 kuota haji 2025
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Dasopang, meminta pemerintah segera melobi Pemerintah Arab Saudi untuk memberikan tambahan kuota haji 2025.
Marwan berharap ada tambahan 5.000 hingga 10.000 jamaah untuk haji 2025.
“Kami harap pemerintah melakukan lobi ke Arab Saudi untuk penambahan kuota haji ini,” kata Marwan Dasopang, kepada wartawan Kamis (9/1/2025).
Marwan mengatakan, saat ini daftar tunggu jamaah mencapai lebih dari lima juta jamaah.
Calon jemaah haji di beberapa daerah harus menunggu hingga puluhan tahun untuk dapat berangkat haji.
"Banyak jamaah yang was-was tidak dapat melakukan ibadah haji karena umur sudah tua dan sakit tapi satu sisi, daftar tunggu berangkat haji masih lama. Jadi, kami minta pemerintah dorong Arab Saudi untuk tambahan kuota jamaah haji Indonesia,” ucapnya.
Pengajuan tambahan kuota haji, kata Marwan, dapat dilakukan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi.
Dalam waktu dekat, panitia kerja haji DPR RI akan berangkat ke Arab Saudi untuk melakukan penandatanganan nota kesepahaman.
"Saya bersama Panja Haji dari Komisi VIII DPR telah menghadap Bapak Presiden Prabowo. Kalau tidak salah dalam waktu dekat Pak Prabowo akan melakukan muhibah ke luar negeri, kami berharap salah satu agendanya adalah bertemu dengan pihak Kerajaan Arab Saudi untuk meminta tambah kuota jamaah haji di 2025 ini,” ujarnya.
Marwan mengungkapkan dalam kesempatan bertemu Presiden Prabowo Panja Haji juga menyampaikan terima kasih atas sikap pemerintah yang mau berdiskusi dengan DPR, sehingga Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025 bisa turun signifikan dari usulan awal.
BPIH turun hingga Rp4 juta yang juga berdampak pada kian ringannya ongkos haji yang ditanggung calon jamaah.
“Besaran Bipih yang disepakati adalah sebesar Rp 55.431.750,78, lebih rendah Rp 614.421 dari tahun 2024 yakni sebesar Rp 56,04 juta. Ini pencapaian yang luar biasa di Pemerintah Presiden Prabowo. Kursi rupiah terhadap SAR dan nilai pajak di Saudi naik, tapi ongkos haji turun,” ucapnya.
Baca juga: Ungkap Sengkarut Haji Tahun Lalu, Sekjen PKB: Jangan Sampai Terulang Lagi
Penetapan biaya haji yang lebih rendah dibadingkan tahun lalu ini, menurut Marwan, harus tetap dibarengi dengan pelayanan haji yang terbaik kepada jemaah haji Indonesia.
"Pemerintah harus memastikan bahwa pembinaan, perlindungan dan pelayanan yang diberikan dalam penyelenggaraan haji tahun ini harus lebih baikd aripada tahun lalu,” tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.