KPK Butuh Pemimpin yang Berdiri Tegak Lurus di Mata Hukum
menurut Irfan, pimpinan KPK nanti harus bisa mengampanyekan sekaligus mencegah terjadinya korupsi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panitia seleksi (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja merampungkan sesi wawancara dan uji publik terhadap 20 orang calon pimpinan (Capim) KPK periode 2019-2023 pada Kamis (29/8/2019).
Dari 20 Capim yang lolos, nantinya hanya menyisakan 10 kandidat saja
Baca: Irjen Pol Antam: Logika Saja, Kalau Memang Saya Salah Kok Mereka yang Gelisah
Secara keseluruhan, masing-masing profesi sudah mewakli dengan latar belakang berbeda-beda.
Pengamat hukum alumni UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Irfan Fahmi melihat, siapapun yang terpilih nanti harus memiliki standardisasi sebagai sosok pemimpin yang mampu membawa KPK menjadi jauh lebih baik.
Baca: TERKINI Kerusuhan Jayapura: Daftar Gedung yang Dibakar Massa, dari Kantor Pemerintahan hingga Hotel
Baca: Gandeng BPIP, Kemendagri Akan Berikan Tes Soal Pancasila Bagi PNS Naik Jabatan
Bukan hanya sekedar menangkap dan menahan para koruptor saja, menurut Irfan, pimpinan KPK nanti harus bisa mengampanyekan sekaligus mencegah terjadinya korupsi.
Hal ini penting, agar para pemangku jabatan berpikir sejuta kali untuk melakukan tindakan korupsi.
“Saya melihat, penting bagi pemimpin KPK nantinya bisa membuat sebuah formulasi dan juga memberi pemahaman kepada para pejabat negara dan juga pengusaha, untuk tidak melakukan korupsi. Upaya pencegahan ini yang menurut saya lebih penting, meski tanpa menghilangkan upaya penangkapan dan penahanan kepada para koruptor,” kata Irfan Fahmi saat dikonfirmasi Tribunnews, Jumat (30/8/2019).
Baca: Irjen Pol Antam: Logika Saja, Kalau Memang Saya Salah Kok Mereka yang Gelisah
Tidak itu saja, pemimpin KPK nantinya bisa menjadikan KPK sebagai penegak hukum yang lurus tanpa melihat kiri dan kanan atau berbelok-belok.
Kepercayaan publik yang besar kepada KPK harus dikembalikan lagi dan marwah KPK terjaga dengan baik.
Baca: Vespa Biru Antam Novambar Disinggung Saat Tes Wawancara Capim KPK
"Penegakan hukum penting sekali. KPK harus berdiri tegak dan lurus dalam hukum Indonesia. Karena rakyat menaruh kepercayaan besar kepada lembaga ini. Jangan sampai hilang,” pinta Irfan Fahmi.
Disinggung kriteria pimpinan KPK yang akan datang, Irfan Fahmi mengatakan, semua unsur baik dari Polri maupun non Polri yang memiliki integritas tinggi terhadap perjuangan anti korupsi sangat baik untuk berada dalam posisi tertinggi di KPK.
Integritas yang baik, berwibawa dan juga tegas serta mampu menjadi leader kepada seluruh teamnya adalah modal utama bagi para calon pemimpin KPK untuk menjaga marwah KPK.
2
Home
News
Nasional
Ini 4 Anggota Polri dan 3 Jaksa yang Lolos "Profile Assessment" Capim KPK
Jumat, 23 Agustus 2019 | 15:23 WIB
Komentar (2)
Penulis: Christoforus Ristianto
| Editor: Bayu Galih
JAKARTA, KOMPAS.com — Empat anggotaPolri dan tiga jaksa lolos profile assessmentsebagai bagian dari seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masa jabatan 2019-2023.
Mereka dinyatakan lolos oleh Tim Panitia Seleksi Capim KPK bersama 20 orang lain.
" Jaksa (yang lolos tes profile assessment) tiga orang, anggota Polri empat orang," kata Ketua Pansel Capim KPK periode 2019-2023 Yenti Garnasih di Kementerian Sekretariat Negara, Senin (23/8/2019).
Ada empat orang anggota Polri yang lolos. Antara lain, Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Irjen Antam Novambar, mantan Kapolda Sumbar Brigjen (Pol) Bambang Sri Haryanto,Wakil Kapolda Kalimantan Barat Brigjen (Pol) Sri Handayani dan Irjen Firli Bauri yang kini menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.