Pilkada 2020, Calon Incumbent Patut Waspadai Pendatang Baru
Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram, Bambang Mei Finarwanto, mengatakan ada fenomena menarik di NTB berupa hadirnya para pendatang
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 270 daerah akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 23 September 2020 mendatang. Tujuh kota/kabupaten diantaranya berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram, Bambang Mei Finarwanto, mengatakan ada fenomena menarik di NTB berupa hadirnya para pendatang baru.
Menurut dia, hadirnya pendatang baru tersebut dapat memberikan ancaman bagi para calon dari jalur partai politik dan juga calon incumbent yang akan maju untuk periode kedua pemerintahan.
"Ini sangat penting untuk mulai bergerak mengingat waktu pelaksanaan pilkada sudah semakin dekat karena tahapan sendiri sudah mulai berjalan pada September," kata dia, Minggu (1/9/2019).
Baca: Goo Hye Sun Isyaratkan Mundur di Tengah Perceraian, Buat Pesan Terakhir Menyentuh untuk Ahn Jae Hyun
Baca: Digugat Cerai Ahn Jae Hyun, Goo Hye Sun akan Pensiun? Postingan Instagram ini Jadi Sinyal
Baca: Bambang Soesatyo Dorong Pemuda Papua Pulihkan Semangat Membangun
Sebanyak tujuh kabupaten/kota di NTB, yaitu Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Utara, Kota Mataram, Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kabupaten Dompu, menyelenggarakan pilkada 2020.
Dia memprediksi persaingan Pilbup Bima akan berlangsung sengit. Hal ini, karena Mantan Bupati Bima, Syafruddin, sudah menyatakan maju. Sedangkan, ada kemungkinan Bupati dan Wakil Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri dan Dahlan M. Noer, pasangan petahana, diprediksi pecah kongsi.
Dia menilai kondisi ini akan membuat kontestasi Pilbup Bima semakin kompetitif. Belum lagi ditambah hadirnya politisi dan pengusaha muda yang bisa mewakili representasi kelompok muda.
Sehingga, dia menambahkan, apabila tidak mempersiapkan strategi maka kemungkinan peluang petahana untuk tumbang di Pilbup kota Bima cukup besar karena arus perubahan sedang menggema dan melanda di semua wilayah NTB.
"Apalagi pemuda di Bima membutuhkan figur yang dapat memahami kebutuhan mereka," tambah Didu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.