Dulu Akan Investigasi, Fadli Zon Kini Nilai Tri Susanti Tak Bersalah
Dulu, Fadli Zon akan menginvestigasi soal keterlibatan caleg Gerindra, Tri Susanti dalam aksi di Asrama Mahasiswa Papua. Kini Fadli Zon bela Susi
Editor: Sri Juliati
Dulu, Fadli Zon akan menginvestigasi soal keterlibatan caleg Gerindra, Tri Susanti dalam aksi di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya. Kini Fadli Zon bela Susi.
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon membela mantan caleg Gerindra, Tri Susanti alias Susi.
Diketahui, Susi kini menjadi tersangka ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong dalam kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
Menurut Fadli, tindakan Susi benar lantaran saat itu berniat membela Bendera Merah Putih yang Susi duga telah dirusak.
"Itu kan dia kalau tidak salah membela Merah Putih yang dilecehkan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).
Baca: Fadli Zon Sarankan Jokowi Juga Perlu Berkantor di Papua
Baca: 5 Serangan Fadli Zon untuk Pemerintah dan Presiden Jokowi Soal Rusuh di Papua
Fadli tak masalah jika Susi ditahan karena terbukti bersalah.
Namun, dalam hal ini, menurut dia, bukan Susi yang melakukan kesalahan.
Menurut Fadli, kala itu Susi tidak melontarkan kata-kata bernada rasial.
Sebaliknya, sebagai seorang warga negara, sudah sepatutnya Susi membela bendera kebangsaan.
"Menurut saya bukan dia (yang salah), tetapi kalau ada masyarakat membela (Bendera) Merah Putih yang dipatahkan, dimasukkan ke got, kan perlu (dibela)," ujar dia.
Baca: Respons Fadli Zon Sikapi Penetapan Tri Susanti Sebagai Tersangka Ujaran Kebencian dan Provokasi
Baca: Fadli Zon Sebut Nasib Keputusan Pindah Ibu Kota Sama Tertundanya dengan Mobil Esemka
Fadli juga menyampaikan, siapa pun pihak yang bersalah, baik itu melontarkan ucapan rasial atau merusak bendera, harus diusut.
"Memasukkan itu (merah putih) ke got maupun mereka yang menucapkan kata rasial itu tentu sangat menyakiti hati masyrakat," kata Fadli.
Sebelumnya, Fadli Zon mengaku tidak ingin berspekulasi tentang dugaan yang menyebut korlap aksi ormas yang sempat bersitegang dengan mahasiswa Papua merupakan kader Gerindra.
Hal ini dikatakannya saat rombongannya ditolak masuk ke Asrama Mahasiswa Papua, di Jalan Kalasan Surabaya, Rabu (21/8/2019).