Politisi Golkar Harap Komisi VI DPR Selidiki Rini Soemarno Ganti Direksi BUMN
Saya bingung kenapa Bu Rini sampai berani melakukan penggantian kepada pejabat BUMN, padahal sudah tidak boleh ada pergantian-pergantian
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Golkar Dave Laksono berharap Komisi VI DPR menyelidiki maksud Menteri BUMN Rini Soemarno merombak susunan direksi perusahaan pelat merah.
Menurutnya, perombakan direksi BUMN patut dipertanyakan yang sebelumnya telah diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak ada pergantian pimpinan perusahaan pelat merah itu.
"Saya bingung kenapa Bu Rini sampai berani melakukan penggantian kepada pejabat BUMN, padahal sudah tidak boleh ada pergantian-pergantian. Itu yang harus dipertanyakan, kita serahkan kepada Komisi VI untuk menyelidiki," ujar Dave di komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Baca: Hermes Kenalkan Sandal Jepit Terbaru, Harganya Rp 5,2 Juta
Anggota Komisi I DPR pun menyayangkan sikap Rini yang melakukan pemberhentian Suprajarto dari Direktur Utama BRI untuk pindah ke Direktur Utama BTN, yang akhirnya memilih mengundurkan diri.
"Padahal beliau adalah orang berintegritas tinggi dan beliau memiliki kemampuan luar biasa," tutur Dave.
Diketahui, Suprajarto, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk yang dipindahtugaskan menjadi Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk memilih mundur dari posisi barunya tersebut.
Baca: Down, Layanan Email Yahoo Tak Bisa Diakses Kamis Sore Ini
Suprajarto menggantikan Maryono melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Tak lama berselang keputusan RUPSLB BTN, Suprajarto membuat pernyataan untuk tidak mengemban tugas yang diamanahkan kepadanya.
Suprajarto memilih untuk tidak menjalankan tugas tersebut dengan alasan tidak ada pembicaraan/musyawarah sebelumnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.