ICCF 2019: Keberagaman, Persatuan Indonesia, dan Rekor Dunia di Ternate
Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2019 di Ternate, Maluku Utara, disambut dengan gembira dan dibuka dengan antusias.
Editor: Content Writer
Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2019 di Ternate, Maluku Utara, disambut dengan gembira dan dibuka dengan antusias. Pada 02 September, bertempat di Benteng Oranje, ICCF 2019 dibuka secara resmi oleh Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman, didampingi juga oleh Sekretaris Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Arief Budiman, dan dihadiri oleh warga serta para pengunjung dari luar pulau.
Momentum pembukaan ICCF 2019 ini ditandai oleh tabuhan tifa, alat musik tradisional khas Maluku Utara, serta tarian tradisional seperti Coka Iba, Togal, dan Kapita.
Bersamaan itu, Wali Kota Ternate sekaligus menyampaikan bahwa Benteng Oranje yang didirikan pada 1607 ini telah mulai revitalisasinya sejak 2011 dan akan selesai tahun ini. Wali Kota Ternate mendorong lebih banyak kegiatan kreatif berlokasi di Benteng Oranje, seperti halnya ICCF 2019 ini.
Karnaval Budaya menjadi kegiatan pembuka dalam rangkaian acara ICCF 2019. Parade warna-warni seni dan budaya tradisional ditampilkan dalam parade sepanjang Kedaton Kesultanan dan Benteng Oranje, dengan misi “Merajut Kembali Indonesia”.
Spice Tour kemudian digelar pada 03 September 2019, dengan menjelajahi kawasan hutan di Titik Nol Rempah-rempah Dunia, Cengkeh Afo, untuk bersantap siang dengan suguhan makanan berbahan dasar berbagai rempah yang disajikan oleh Komunitas Cengkeh Afo dan Gamalama Spices (CAGS).
Kegiatan berlanjut dengan berlayar ke Pulau Hiri. Ketua Umum ICCN Fiki Satari turut bergabung dalam rombongan besar yang terdiri dari Ketua Jaringan Komunitas Ternate (JARKOT) Zandry Aldrin, serta delegasi ICCN dan ICCF, Deputy of Spain Ambassador, para stakeholders UMKM, pelaku sektor pariwisata, hingga keynote speakers Indonesia Creative Cities Conference (ICCC).
Rombongan Spice Tour ini berangkat dari Pantai Jikomalamo, menggunakan kapal-kapal kayu yang mengantarkan seluruh delegasi berlayar melintasi selat dan mendarat di Pelabuhan Togolobe, Kecamatan Pulau Hiri. Sebagai ketua dan perwakilan rombongan, Fiki Satari langsung disambut oleh masyarakat Pulau Hiri, dengan prosesi pengalungan bunga dan upacara tradisi Joko Kaha atau “injak tanah”, serta tarian tradisional Soya-Soya.
Pada pertemuan ini, Camat Pulau Hiri Rustam Malang pun menyampaikan bahwa Pulau Hiri adalah pulau pertama di Indonesia yang telah resmi dideklarasikan sebagai Pulau Layak Anak oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise.
Kegiatan Spice Tour di Pulau Hiri ini diisi dengan aktivitas berkeliling untuk mengapresiasi tradisi pengolahan kuliner lokal berupa manisan buah pala dan keripik pisang, juga cenderamata yang sebagian besar berbahan kayu dan batok kelapa.
Pembahasan mengenai ekonomi kreatif daerah pun dilaksanakan dalam skala nasional pada Indonesia Creative Cities Conference (ICCC), yang dimulai pada 04 September 2019 di Hotel Dafam Bela Ternate. Konferensi Kabupaten/Kota Kreatif ini dihadiri oleh para Bupati dan Wali Kota dari berbagai daerah seluruh Indonesia.
Turut hadir perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yaitu Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Rudy Salahuddin.
Dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) hadir Deputi Infrastruktur Hari Sungkari, serta hadir Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko. Hadir pula Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba dan Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman.
Setiap sesi dalam konferensi yang diselenggarakan selama dua hari ini diisi oleh presentasi dari para kepala daerah, akademisi, profesional bidang ekonomi kreatif dan media, serta komunitas kreatif.
Pemaparan yang disampaikan mencakup capaian daerah masing-masing, hingga upaya membangkitkan potensi ekonomi kreatif yang dapat dikolaborasikan dengan Sinergi Penta Helix ABCGM (Academia-Business-Community-Government-Media).