Muncul Isu Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Dilempari Ular, Wiranto: Itu Provokasi dan Adu Domba
Wiranto menilai isu tersebut sengaja dibuat untuk memprovokasi dan mengadu domba karena ada pihak-pihak yang tidak senang Indonesia hidup damai.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
"Jadi kemudian jangan malah diisukan TNI dan Polri geruduk disana, mengadakan aksi menakut-nakuti, ini tidak benar. Cerita ini sampai juga ke saya, seakan disana (Papua dan Papua Barat) tidak aman," tambahnya.
Wiranto melanjutkan, tugas personel TNI dan Polri di Papua dan Papua Barat juga tidak melakukan aksi represif melainkan untuk melindungi masyarakat dan obyek vital, instalalsi-instalasi serta fasilitas umum agar tidak kembali dibakar.
Baca: Fakta Baru Terungkap, Aulia Kesuma Sempat Berputar-putar di Tangsel Sebelum Putuskan ke Sukabumi
"Kehadiran mereka untuk persuasif, edukatif supaya warga jangan demo dan merusak. Masyarakat diajak hidup berdampingan. Personel ada juga yang ikut membersihkan puing-puing akibat kebakaran supaya bersih sehingga PUPR bisa masuk untuk membangun kembali," papar Wiranto.
Lebih lanjut Wiranto juga mengapresiasi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang selama seminggu penuh berkantor di Papua dan Papua Barat.
Selama disana, keduanya gencar mengajak seluruh unsur warga dan para tokoh untuk berdamai melalui acara perdamaian bakar batu di beberapa tempat.
Baca: Jefri Nichol Tak Ajukan Eksepsi Meski Didakwa Dua Pasal dengan Hukuman Maksimal 12 Tahun Penjara
"Dengan adanya kegiatan ini baik oleh aparat keamanan dan Pemda maka mudah-mudahan semakin hari Papua dan Papua Barat semaki normal dan tidak terjadi seperti kemarin," kata dia.
Permintaan Jokowi
Presiden Jokowi sudah menerima laporan kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat yang berangsur kondusif pada hari ini, Senin (9/9/2019).
Pada Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Jokowi meminta situasi saat ini terus dipertahankan.
"Petunjuk presiden sangat jelas, bahwa kondisi sangat baik dan kondusif ini terus dipertahankan. Lalu dia minta konsen adanya eksodus dari pelajar mahasiswa Papua dan Papua Barat yang sedang belajar di luar. Ini akan kami bahas," ucap Wiranto saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) tingkat menteri, Senin (9/9/2019) di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.
Wiranto menjelaskan khusus bagi pelajar dan mahasiswa Papua dan Papua Barat, mereka akan terus dipantau dan dijamin keamanannya.
"Kami jamin mereka tidak ada tekanan apa-apa, tidak ada masyarakat yang akan mengganggu mereka. Mereka akan dijamin pejabat setempat supaya tenang belajar dan dilindungi, memperlakukan mereka sebagai keluarga," tutur Wiranto.
Baca: Aulia Kesuma Peragakan Empat Adegan Rekonstruksi Saat Bakar Mobil Berisi Edi dan Dana
Terakhir Wiranto juga membenarkan ada sebagian pelajar dan mahasiswa Papua serta Papua Barat yang kembali ke kampung karena sempat termakan isu kabar hoax.
"Jadi memang mereka ada yang kembali dengan biaya dari orang tua. Alasannya ada kekhawatiran tekanan, perlakuan yang sewenang-wenang dari masyarakat sekitar pada mereka," tegas Wiranto.