Ketum Golkar Airlangga: BJ Habibie, Sosok yang Berjasa Besar pada Industri Manufaktur
“Beliau pendukung kebijakan hilirisasi atau nilai tambah manufaktur,” kata Airlangga Hartarto, Rabu (11/9/2019).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan ucapan duka cita atas kepergian Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Bacharudin Jusuf Habibie yang meninggal dunia pada pukul 18.05 WIB, Rabu (11/9/2019) di RSPAD Gatot Subroto.
Menurut Airlangga, Habibie sebagai sosok yang sangat berjasa untuk mendongkrak nilai tambah industri manufaktur melalui konsep Habibienomics di Indonesia.
“Beliau pendukung kebijakan hilirisasi atau nilai tambah manufaktur,” kata Airlangga Hartarto, Rabu (11/9/2019).
Menteri Perindustrian ini juga menyampaikan, pendekatan teknologi untuk kesejahteraan yang dicanangkan mantan Presiden Habibie merupakan filosofi yang relevan untuk terus dilanjutkan.
"Bapak Presiden Joko Widodo kemudian mengimplementasikannya pada periode pertama pemerintahannya dengan pembangunan infrastruktur, hilirisasi mineral, serta di fasilitasinya merek nasional dalam berbagai produk manufaktur nasional,” kata Airlangga.
Pemikiran presiden ketiga RI tersebut juga diimplementasikan dalam membangun ekosistem teknologi, seperti menciptakan ekosistem Industri 4.0 saat ini.
Lebih lanjut Airlangga menegaskan, Partai Golkar akan senantiasa mengenang kader senior.
"Beliau adalah salah satu aset pemikiran Partai Golkar. Saya berharap kedepan seluruh kader Golkar meneruskan teladan beliau," kata Airlangga.
Habibie yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936 itu wafat akibat masalah pada jantungnya.
Putra kedua Habibie, Thareq Kemal Habibie mengatakan ayahnya meninggal karena penurunan fungsi tubuh dan gagal jantung.
Sebanyak 44 dokter yang dipimpin oleh tim dokter kepresidenan sudah bekerja merawat Habibie sejak ayah dua putera tersebut dirawat di RSPAD Gatot Soebroto pada 1 September 2019.