Cerita Ajudan, Habibie Sempat Napak Tilas Kisah Cintanya dengan Ainun di Jerman
"Kemarin awal Oktober berangkat dan April baru pulang. Itu paling lama sampai enam bulan, biasanya eyang di Jerman hanya tiga bulan," ucapnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajudan sekaligus sopir pribadi Almarhum Presiden Ketiga RI Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, Aiptu Indra mengungkapkan Habibie sempat napak tilas perjalanan cintanya dengan Ainun Habibie di Jerman.
"Kemarin awal Oktober berangkat dan April baru pulang. Itu paling lama sampai enam bulan, biasanya eyang di Jerman hanya tiga bulan," ucapnya di rumah duka, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Selama enam bulan di Jerman, Habibie mengunjungi dua kota berbeda, yaitu Munchen dan Kakerbeck, Hamburg
Di kedua kota itulah Aiptu Indra menyebut, Habibie memiliki banyak kenangan indah bersama sang istri.
"(Tempat favorit) banyak, ada restoran, lalu cafe. Apalagi di Munchen banyak kenangan bersama bu Ainun," ujarnya.
Aiptu Indra mengatakan, Habibie seringkali bercerita kepada dirinya tentang kenangan apa saja yang sudah dilalui oleh Presiden ke-3 RI itu bersama sang istri setiap kali mengunjungi suatu tempat.
"Kalau kami lagi jalan di luar, eyang sering tiba-tiba berhenti. Lalu dia bercerita dulu sering di situ bersama bu Ainun," kata dia.
Tak hanya itu, selama di Jerman, Aiptu Indra pun mengaku, Habibie kerap bercerita tentang sosok Ainun.
"Iya eyang sering sekali bercerita tentang bu Ainun. Bu Ainun tuh orangnya gini (mengacungkan jempol), baik," ucapnya.
Selama enam bulan di Jerman, Aiptu Indra pun menyebut, kesehatan Habibie dalam kondisi sangat baik dan fit, meski setiap hari sering berkeliling kota bernostalgia mengenang Ainun.
"Di sana kondisi kesehatan eyang baik-baik saja ya, paling hanya periksa kesehatan rutin saja di dokter," ujarnya.
Untuk itu, ia mengaku sangat terpukul atas kepergian BJ Habibie yang telah ia dampingi selama 19 tahun terakhir ini.
"Begitu balik ke Jakarta malah sakit, makanya saya agak terpukul karena enggak menyangka banget," kata dia.
Kenangan di Balik Pelat Nomor Mobil Mercedez Benz M HA 521 Milik BJ Habibie
Tanggal 21 Mei 1998 mungkin menjadi hari yang sangat bersejarah bagi Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang akrab disapa BJ Habibie.
Pada tanggal tersebut, pria kelahiran Parepare 83 tahun lalu ini dilantik menjadi Presiden ke-3 RI setelah Soeharto lengser dari jabatannya.
Untuk mengenang momen bersejarah itu, BJ Habibie mengabadikannya pada sebuah pelat nomor kendaraan pribadinya.
Pelat nomor tersebut kini terpasang di sebuah mobil jenis Mercedez Benz S400 hybrid berkelir hitam yang dimiliki BJ Habibie di Jerman.
Hal ini diungkapkan oleh Aiptu Indra, ajudan sekaligus sopir pribadi mantan Presiden RI itu.
"Di Jerman eyang menggunakan mobil berpelat M HA 521. Itu nomer spesial bagi eyang," ucapnya, Kamis (12/9/2019).
Dijelaskan Aiptu Indra, M pada pelat nomor tersebut menunjukan asal mobil tersebut teregistrasi, yaitu di kota Munchen.
Kemudian, huruf H dan A merupakan singkatan dari nama Habibie dan sang istri, yaitu Ainun.
"Sedangkan 521 itu menunjuk pada hari eyang dilantik menjadi Presiden Indonesia, yaitu bulan 5 (Mei) tanggal 21," ujarnya saat ditemui di kediaman Habibie di kawasan Patra Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Mobil itu sendiri dibeli Habibie pada tahun 2015 lalu dan saat itu, Aiptu Indra lah yang mengambilnya langsung di kantor pusat Mercedez Benz di Stuttgart, Jerman.
"Eyang itu kenal betul dengan direksi Mercedez Benz, makanya dia juga banyak mengoleksi mobil jenis itu. Mungkin kalau eyang pakai merk lain bisa dimarahin dia sama orang Mercy," kata Aiptu Indra sambil tertawa.
Bagi Aiptu Indra, mobil itu sendiri meninggalkan banyak cerita dan kenangan mendalam dengan sosok BJ Habibie.
"Eyang itu suka sekali bercerita. Banyak cerita yang saya dengar selama menjadi pengemudi pribadinya di mobil itu," ucapnya.
Selain mengabadikan tanggal 21 Mei 1998 di mobil milik Habibie di Jerman, ternyata ada beberapa mobil lainnya milik Presiden ke-3 itu yang menggunakan pelat nomor serupa.
"Mobilnya yang di sini juga ada yang pakai nomor 521, tapi bukan koleksi mobil tuanya ya," ujarnya.
• Cerita Ibunda Sandiaga Uno Dapat Motivasi BJ Habibie: Berhenti Mengayuh Kamu Mati
• Berlinang Air Mata, BCL: Aku Kehilangan Momen Bersama Eyang
• Kisah Kakek Nur Tetap Semangat Kayuh Sepeda Jualan Perlengkapan Muslim Demi Menyambung Hidup
• Sempat Gelisah, Reza Rahardian Ungkap Kenangan Soal BJ Habibie : Dia Sangat Perhatian
Seperti diketahui, Presiden ke-3, BJ Habibie meninggal dunia, Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto.
Ia dirawat di RSPAD sejak 1 September 2019 lalu. Seluruh biaya perawatan selama disana ditanggung oleh negara.
Untuk menangani kesehatan BJ Habibie, sebanyak 44 dokter Kepresidenan telah disiapkan. Mereka terdiri dari 34 tim panel ahli dan 10 dokter pribadi presiden.
Habibie sendiri dimakamkan di Taman Makan Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (12/9/2019) siang.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Sebelum Wafat, BJ Habibie Sempat Napak Tilas Mengenang Ainun di Jerman