Kebebasan Pers Bukti Konkret Kepemimpinan BJ Habibie
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengenang sosok almarhum Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengenang sosok almarhum Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie, sebagai pemimpin yang berjasa dalam dunia pers di Indonesia.
Ia mengatakan, peninggalan konkret Habibie yakni kebebasan pers yang hingga kini ada di Indonesia.
Hal itu diungkapkannya usai melayat ke rumah duka, di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
"Pak Habibie meningalkan sesuatu yang luar biasa dalam jabatannya yang pendek. Mungkin salah satu presiden dalam jabatan yang pendek tetapi peninggalannya luar biasa. Dan itulah yang kemudian salah satu bukti konkret apa yang ditinggalkan beliau adalah kebebasan pers yang kita rasakan sampai dengan hari ini, tentunya ini harus kita rawat," ujarnya.
Selain kebebasan pers, ia mengatakan Habibie merupakan sosok yang penuh inspiratif dan inovasi, terutama dalam hal teknologi.
Baca: Melanie Subono Bagikan Momen Kebersamaan Bareng BJ Habibie, Kenang Makan Siang Bareng Sang Kakek
Baca: Romo Magnis sebut Habibie sebagai Sosok yang Membuka Demokrasi Indonesia
"Dan kita harus berterima kasih kepada Pak Habibie karena beliau telah luar biasa meninggalkan bangsa Indonesia ini, sebuah sistem demokrasi, kebebasan pers, dan juga beberapa temuan yang dilakukan Pak Habibie," jelasnya.
Seperti diketahui, Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9) sekira pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
BJ Habibie dirawat di RSPAD sejak 1 September 2019 lalu.
Untuk menangani kesehatan BJ Habibie, sebanyak 44 dokter Kepresidenan telah disiapkan. Mereka terdiri dari 34 tim panel ahli dan 10 dokter pribadi presiden.
Ada 44 dokter yang tergabung dalam tim dokter kepresidenan yang menangani kesehatannya. Mereka adalah para dokter spesialis dari berbagai bidang, dari ahli jantung hingga otak.
Kondisi Habibie memang dikabarkan menurun dalam beberapa tahun terakhir. Dokter masih memantau perkembangan kondisi Habibie.
Sebelumnya, Habibie juga menjalani perawatan pada 2018. Kondisi kesehatannya menurun karena kelelahan setelah melakukan kegiatan di berbagai kota di Indonesia.
Di tahun yang sama, ia juga sempat dirawat di Jerman karena mengalami kebocoran klep jantung.