Kenangan Yusril Ihza Mahendra terhadap Sosok BJ Habibie, Saya Diperlakukan Seperti Anak
Yusril merupakan asisten Menter Sekretaris Negara, yang salah satu tugasnya menyiapkan naskah-naskah pidato kepresidenan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Kehakiman dan HAM, Yusril Ihza Mahendra menyampaikan rasa turut berduka cita atas meninggalnya Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie.
Yusril membeberkan kenangan dirinya bersama BJ Habibie sejak dulu.
"Saya pribadi mulai bergaul rapat dengan BJ Habibie ketika beliau menjadi Mentistek di zaman Presiden Suharto. Hubungan dengan beliau bertambah rapat ketika beliau menjadi Wakil Presiden," kata Yusril dalam keterangan, Rabu (11/9/2019).
Baca: Ungkapan Duka Mendalam Wapres JK untuk Eyang Habibie
Saat itu, Yusril merupakan asisten Menter Sekretaris Negara, yang salah satu tugasnya menyiapkan naskah-naskah pidato kepresidenan.
"Masih segar dalam ingatan saya, reformasi 1998, yang mendorong Presiden Suharto untuk berhenti dari jabatannya. Pak Harto digantikan BJ Habibie dalam upacara sangat singkat di Istana Merdeka tanggal 21 Mei 1998," ungkap Yusril.
Yusril pun mengatakan, dirinya berasa di dalam pusaran kemelut. Namun, setelah BJ Habibie menjadi Presiden, ia mengaku mendapat tugas menyiapkan naskah-naskah pidato Habibie.
Ia juga mengungkapkan rasa terkesan yang amat mendalam bagaimana BJ Habibie memperlakukan dirinya sebagai seorang anak.
"BJ Habibie memperlakukan saya sama seperti Pak Harto. Karena usia saya masih sangat muda, saya diperlakukan seperti “anak”. Bukan diperlakukan sebagai staf Sekretariat Negara atau staf Kepresidenan," kenang Yusril.
Dimata Yusril, BJ Habibie merupakan sosok putra terbaik bangsa yang mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan bangsa dan negara.
Sebelumnya, Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat Dokter Terawan membenarkan BJ Habibie meninggal dunia, Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.
Diketahui BJ Habibie dirawat di RSPAD sejak 1 September 2019 lalu.
Untuk menangani kesehatan BJ Habibie, sebanyak 44 dokter Kepresidenan telah disiapkan. Mereka terdiri dari 34 tim panel ahli dan 10 dokter pribadi presiden.