Ketika Warga Berebut Swafoto di Makam BJ Habibie
Ratusan warga antusias menghadiri upacara pemakaman Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan warga antusias menghadiri upacara pemakaman Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Usai upacara pemakaman, ratusan warga langsung menyerbu makam BJ Habibie yang berada di Blok M blad 120 dan 121, TMP Kalibata.
Tidak mau ketinggalan momen, warga terlihat berebut melakukan swafoto di makam BJ Habibie.
Mereka telihat berswafoto dan mengabadikan gambar kondisi makam BJ Habibie yang penuh taburan bunga.
Baca: Karena BJ Habibie, BCL Percaya Cinta Sejati Itu Ada
Bahkan, ada seorang ibu membawa anaknya yang masih balita mendekat ke pusara BJ Habibie.
Sesaknya kondisi di sekitar makam, tak membuat warga menyurutkan niatnya untuk bisa mengabadikan makam BJ Habibie dengan kamera telepon genggamnya.
Mereka silih berganti menyusup di tengah kerumuman supaya bisa sampai di depan makam.
Beberapa diantara mereka turut menabur bunga di makam BJ Habibie dan makam mendiang istrinya Hasri Ainun Besari yang berada tepat di sampingnya.
Baca: Calon Pimpinan KPK Dari Kejaksaan Setuju UU KPK Direvisi, Ini Pendapatnya
Septri, warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan sengaja datang ke TMP Kalibata untuk bisa mengikuti prosesi pemakaman.
Ia mengaku ingin melihat langsung detik-detik jenazah BJ Habibie dikebumikan dan memberikan penghormatan terakhir.
"Saya antusias datang sendiri kesini. Inget sosok Pak Habibie yang ramah dan murah senyum. Saya mau memberikan penghormatan terakhir," ucap Septri di lokasi.
Baca: Mobil Dinas Bupati Galus Tabrakan dengan Taksi 88, Begini Kejadiannya
Presiden ke-3 Republik Indonesia Baharuddin Jusuf Habibie diketahui meninggal dunia pada usia 83 tahun.
BJ Habibie menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat setelah dirawat intensif sejak 1 September 2019.
Rayu Paspampres
Terik matahari tidak menyurutkan niat warga datang ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019) siang.
Mereka ingin menjadi saksi sejarah melihat dan mengantarkan langsung mendiang Presiden ke-3 RI BJ Habibie ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Ketika iring-iringan jenazah belum tiba, warga masih tertib menunggu di trotoar seberang TMP Kalibata.
Kian mendekati pukul 13.00 WIB, ketika jenazah BJ Habibie dibawa dari rumah duka di Parta Kuningan ke TMP Kalibata, warga kian memadai TMP.
Baca: Kepanikan Orangtua Bisa Bikin Anak yang Demam Makin Parah
Mobil jenazah yang membawa jenazah BJ Habibie tidak luput dari perhatian saat tiba di TMP Kalibata.
Warga berlomba-lomba mengabadikan peti jenazah BJ Habibie melalu kamera ponsel mereka.
Ketika jenazah dibawa ke dalam areal TMP Kalibata, warga diperboleh mendekat ke pintu masuk.
Namun tetap tidak bisa melihat langsung prosesi pemakaman secara militer.
Sejumlah ibu-ibu yang mengidolakan BJ Habibie terus merayu Paspampres yang menggunakan jas hitam untuk bisa masuk.
Baca: Kelanjutan Kasus Hotman Paris dengan Farhat Abbas dan Andar Situmorang, Ini Pernyataan Tegasnya
Tetap saja, mereka tidak diperbolehkan masuk.
Sampai akhirnya beberapa ibu-ibu itu kompak memohon pada Paspampres yang berjaga.
"Pak mohon pak, kami mau masuk. Izinkan masuk," pinta ibu-ibu tersebut.
"Kami warga mau menyasikan juga pemakaman Pak Habibie, beliau idola kami semua. Warga juga mau lihat pak," pinta ibu-ibu yang lain.
Meski begitu, Paspampres tidak memberikan izin.
Baca: Hanung Bramantyo Sempat Bertanya Mengapa BJ Habibie Enggan Jadi Presiden Lagi
Ibu-ibu dan warga lainnya setia berdiri di depan areal TMP meski matahari berada di atas kepala mereka.
Wulan warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan mengaku sedih karena tidak bisa menyaksikan langsung pemakaman idolanya itu.
"Sedih tidak boleh lihat langsung, padahal saya bela-belain kesini karena ingin melihat dengan mata kepala sendiri. Dulu waktu ibu Ainun warga boleh masuk ke dalam. Mungkin karena Pak Habibie presiden ke-3 jadi ketat pengamanannya," ujar Wulan.
Berbeda dengan Wulan, Lisa warga Condet, Jakarta Timur mengaku lebih beruntung karena dia sudah bisa memberi penghormatan terakhir pada BJ Habibie saat di rumah duka.
"Saya jam 6 sudah di rumah duka yang di Kuningan, bisa masuk bu. Wajahnya Pak Habibie ganteng sekali, bersih," ungkap Lisa sambil memamerkan foto-foto dirinya saat di rumah duka.
Setelah menunggu selama setengah jam lebih hingga acara pemakaman selesai dan Presiden Jokowi serta Wakil Presiden Jusuf Kalla pergi, barulah warga diperbolehkan masuk.
Baca: Jadwal Semifinal FIBA World Cup 2019, Argentina vs Perancis dan Australia vs Spanyol Live TVRI
Tanpa tunggu aba-aba, ribuan warga merangsek masuk ke dalam TMP.
Mereka tidak sabar melihat tempat peristirahatan BJ Habibie.
Sesampainya di makam, warga bergantian untuk bisa memanjatkan doa dan mengabadikan makam BJ Habibie
Diketahui upacara pemakaman dipimpin langsung Presiden Jokowi sebagai Inspektur Upacara.
Upacara pemakaman turut dihadiri para petinggi negara baik kementerian maupun lembaga serta perwakilan negara sahabat.
Ribuan warga juga terlihat memadai areal TMP Kalibata untuk menyaksikan langsung pemakaman sosok jenius yang dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia tersebut.