Romo Magnis sebut Habibie sebagai Sosok yang Membuka Demokrasi Indonesia
Franz Magnis Suseno mengatakan sosok almarhum Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai Presiden yang membuka jalan demokrasi
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Franz Magnis Suseno mengatakan sosok almarhum Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai Presiden yang membuka jalan demokrasi di Indonesia.
Ia pun merasa beruntung karena bisa diajak BJ Habibie membangun hubungan pribadi.
Hal itu diungkapkannya usai melayat ke rumah duka, di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
"Pak Habibie itu yang menempatkan Indonesia dalam situasi yang gawat dan terancam dan berbahaya ke jalur yang tepat, membuka Indonesia bagi demokrasi," katanya.
"Bagi saya, Habibie adalah salah satu orag paling penting paling mengesankan, paling mengesankan yang pernah saya temukan dalam hidup saya, saya bersyukur bahwa bisa diajak beliau bangun hubungan pribadi," sambungnya.
Selain itu, pria yang akrab disapa Romo Magnis ini juga mengagumi kiprah politik BJ Habibie yang secara gentle mau mundur dari kursi RI-1 menyusul sikap MPR yang menolak laporan pertanggungjawabannya.
Baca: Wapres JK : Habibie Seorang Ilmuwan Sekaligus Negarawan
"Ia memberi contoh bagus bagaimana seseorang menangani kekuasaan, supaya sekarang bertemu dengan istri terkasih Bu Ainun dan berada dalam kedamaian dan kegembiraan Tuhan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9) sekira pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
BJ Habibie dirawat di RSPAD sejak 1 September 2019 lalu.
Untuk menangani kesehatan BJ Habibie, sebanyak 44 dokter Kepresidenan telah disiapkan. Mereka terdiri dari 34 tim panel ahli dan 10 dokter pribadi presiden.
Ada 44 dokter yang tergabung dalam tim dokter kepresidenan yang menangani kesehatannya. Mereka adalah para dokter spesialis dari berbagai bidang, dari ahli jantung hingga otak.
Kondisi Habibie memang dikabarkan menurun dalam beberapa tahun terakhir. Dokter masih memantau perkembangan kondisi Habibie.
Sebelumnya, Habibie juga menjalani perawatan pada 2018. Kondisi kesehatannya menurun karena kelelahan setelah melakukan kegiatan di berbagai kota di Indonesia.
Di tahun yang sama, ia juga sempat dirawat di Jerman karena mengalami kebocoran klep jantung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.