Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saya Temani BJ Habibie karena Ingin Belajar

Tompul berkisah mengenai pengalaman, kesan, pesan dan pelajaran yang dia peroleh selama mengawal Habibie.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Deodatus Pradipto
zoom-in Saya Temani BJ Habibie karena Ingin Belajar
TRIBUNNEWS/Srihandiatmo Malau
Mantan pengawal Presiden Ketiga RI BJ Habibie, Albiner Sitompul (batik, berkopiah putih), berfoto bersama kru Tribunnews.com di kantor redaksi Tribunnews.com, Jakarta, Kamis (13/9/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selayaknya seorang presiden dan keluarganya, almarhum Bacharuddin Jusuf Habibie juga memiliki seorang pengawal dan ajudan yang melekat ke manapun dia pergi.

Albiner Sitompul adalah ajudan yang setia mendampingi mantan Menteri Riset dan Teknologi itu sejak Habibie menjabat sebagai wakil presiden hingga tidak lagi menjabat.

Albiner Sitompul mengawal BJ Habibie dan Ibu Hasri Ainun Habibie saat tinggal di Jerman.

Kepergian Habibie juga membawa duka tersendiri bagi Tompul, begitu Habibie menyapanya.

Saat Habibie sakit, ia tengah mengikuti Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII Tahun 2019 di Tana Luwu, Sulawesi Selatan. Dia berjanji akan menjenguk Habibie sepulang dari acara.

Namun Tuhan berkehendak lain, Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB, Habibie berpulang untuk selama-lamanya.

Tompul berkisah mengenai pengalaman, kesan, pesan dan pelajaran yang dia peroleh selama mengawal Habibie.

BERITA TERKAIT

Berikut hasil wawancara Tribun bersama Albiner Sitompul saat menyambangi Kantor Redaksi Tribun.

Apa pesan pak Habibie yang paling berkesan dan hingga kini bapak masih kenang?

Banyak ilmu yang diberikannya. Tompul, perbanyak mengetahui perbedaan, perbanyak mengetahui elemen-elemen perbedaan, biar kau Tompul bisa hidup dalam perbedaan. Itu yang saya ingat dan tidak bisa saya lupa. Itu yang saya bawa dan itu saya teruskan.

Begitu dekat sekali Pak Tompul dengan beliau. Pak BJ Habibie pernah menjadi Menteri, Wapres, dan Presiden. Apakah Pak Tompul melihat perbedaan dalam diri pak Habibie?

Saat jadi Presiden, beliau punya karakter yang kuat. Bekerja cepat, tepat, dan tuntas. Tidak boleh lambat, cepat. Dan setelah dia tidak presiden, Tompul, saatnya saya merawat ibu. Mendampingi Ibu. Membawa ibu kemana saja dia suka. Bahkan belanja bumbu pun bapak menemani ibu. Perbedaan yang betul-betul saya lihat kala Presiden dan tidak lagi jadi Presiden adalah benar-benar bapak mencintai ibu. Dari segi karakter tidak ada perbedaan.

Bacharuddin Jusuf Habibie menjawab pertanyaan wartawan seusai menghadiri upacara Puncak Perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17 bersama Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (10/8). Mantan Presiden RI ke-3 ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia kembali mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang kini mengalami kemunduran. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Bacharuddin Jusuf Habibie menjawab pertanyaan wartawan seusai menghadiri upacara Puncak Perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17 bersama Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (10/8). Mantan Presiden RI ke-3 ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia kembali mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang kini mengalami kemunduran. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Bapak bersyukur pernah mengenal Pak Habibie?

Alhamdulillah. Seandainya saya punya uang Rp5 triliun, tidak mampu saya ulang sejarah itu. Untold story. Ilmu itu banyak sekali. Selama dua tahun saya bersama-sama bapak dan ibu dari rumah, ke pasar, ke mana, pindah ke mana, kami bertiga. Berapa SKS itu ilmunya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas