Ledakan di Gudang Mako Brimob Polda Jateng, Kaden Gegana Luka, Dua Mobil dan 11 Rumah Rusak
Dedi melanjutkan pihak Polda Jawa Tengah juga melakukan pendataan pada rumah warga di sekitar Mako Brimob yang mengalami kerusakan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan saat ini kondisi di Mako Brimob Polda Jateng sudah tenang pasca ledakan di gudang penyimpanan bahan peledak (handak) sisa perang dunia kedua.
"Korban jika tidak ada. Hanya ada satu anggota terluka, Kaden Gegana Polda Jateng luka di kepala akibar pecahan kaca dampak dari ledakan yang cukup kuat. Saat ini sudah dibawa ke RS Banyumanik," ungkap Dedi, Sabtu (14/9/2019) di Mabes Polri.
Dedi melanjutkan pihak Polda Jawa Tengah juga melakukan pendataan pada rumah warga di sekitar Mako Brimob yang mengalami kerusakan.
Kini Dedi memastikan situasi disana sudah cukup tenang, petugas di lapangan masih melakukan proses pendinginan.
"Situasi masyarakat sudah tenang, proses pendinginan dan pemadaman ada tujuh mobil pemadam kebakaran," ujar Dedi.
Baca: Kronologi Gudang Senjata Mako Brimob Jateng Meledak, Penyebab akan Diselidiki dari CCTV
Dedi menambahkan akibat ledakan tersebut, pihaknya menerima laporan ada dua kendaraan roda empat yang rusak serta 11 rumah rusak.
"11 rusak rusak, kacanya retak tapi tidak terlalu parah. Kami data terus untuk rumah yang rusak. Selain kaca ada juga genteng dan plafon yang rusak," singkat dia.
Seperti diketahui terjadi ledakan di gudang yang menyimpan barang temuan warga berupa senjata dan bom di Mako Brimob Srondol, Polda Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019) pukul 07.00 WIB.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ryco Amelza menjelaskan bom dan bahan peledak di gudang tersebut sebagian besar merupakan sisa perang dunia.
Hingga saat ini, tidak ada korban jiwa akibat ledakan tersebut. Hanya ada satu anggota Brimob yang mengalami luka di kepala dan sudah mendapatkan perawatan di RS Banyumanik.