Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Disebut Pemicu Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian KLHK Segel 46 Perusahaan

"Sudah ada 46 perusahaan yang disegel dan masih akan bertambah," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Disebut Pemicu Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian KLHK Segel 46 Perusahaan
Kompas.com/Andi Muhammad Haswar
Sebuah minibus terperosok setelah melewati kabut asap di Martapura, Kalimantan Selatan, Sabtu (14/9/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel 46 perusahaan yang diduga sebagai penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Perusahaan yang disegel tersebut tersebar di berbagai provinsi.

"Sudah ada 46 perusahaan yang disegel dan masih akan bertambah," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (15/9/2019).

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga September 2019, terdapat total 328.724 hektare (ha) lahan terbakar.

Dengan jumlah titik panas (hotspot) mencapai 2.862 titik dengan mayoritas ada di Sumatra dan Kalimantan.

Pihak keamanan telah melakukan pemantauan karhutla. Berdasarkan keterangan resmi BNPB, hasil pantauan memperlihatkan lahan kelapa sawit yang tidak terkena dampak Karhutla.

Melihat hasil pantauan tersebut, Kepala Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian menganggap bahwa hal itu menunjukkan masalah karhutla murni karena ulah manusia.

"Ini menunjukkan adanya praktek land clearing dengan mudah dan murah memanfaatkan musim kemarau," terang Tito dalam siaran pers BNPB, Minggu (15/9/2019).

Berita Rekomendasi

Tito Karnavian Mengaku Heran

Mengutip Kompas.com, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian keheranan usai meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Sumatera Selatan, Minggu (15/9/2019).

Tito menyatakan heran karena tidak ada perkebunan sawit maupun tanaman industri lainnya yang ikut terbakar.

"Apa yang sudah kami lihat dari helikopter bersama Panglima TNI dan Kepala BNPB, lahan yang sudah jadi perkebunan, baik sawit maupun tanaman industri lainnya, kok tidak ada yang terbakar. Misal pun ada paling hanya sedikit dan di pinggir," kata Tito melalui keterangan tertulis yang diedarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (15/9/2019).

Sejumlah warga Pekanbaru mulai rutin menggunakan masker untuk sehari-hari seperti yang terlihat di Pasar Jalan Agus Salim Pekanbaru, Minggu (15/9/2019). Menggunakan masker saat beraktifitas di luar ruangan kini diperlukan untuk menangkal polusi akibat kabut asap sehingga para penggunanya dapat terhindar dari infeksi saluran pernapasan akut. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Sejumlah warga Pekanbaru di Pasar Jalan Agus Salim Pekanbaru, Minggu (15/9/2019) menggunakan masker saat beraktifitas di luar ruangan kini diperlukan untuk menangkal polusi akibat kabut asap sehingga para penggunanya dapat terhindar dari infeksi saluran pernapasan akut. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY)

Menurut Tito, hal itu menunjukkan bahwa karhutla dilakukan oknum tertentu untuk membuka lahan baru.

"Ini menunjukkan adanya praktik 'land clearing' dengan mudah dan murah memanfaatkan musim kemarau," ungkapnya.

Tito meminta anggota satuan tugas (satgas) karhutla agar lebih solid dalam menangani masalah tersebut.

Kabut asap pekat menyelimuti kawasan udara Kota Pontianak dilihat dari Taman Digulis, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (15/9/2019). Akibat karhutla di Kalbar, dengan titik api terbanyak di kawasan Ketapang, Sintang, dan kayong Utara, kualitas udara Kota Pontianak memburuk, serta beberapa penerbangan yang masuk dan keluar dari Bandara Internasional Supadio terpaksa dibatalkan. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Kabut asap pekat menyelimuti kawasan udara Kota Pontianak dilihat dari Taman Digulis, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (15/9/2019).
Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas