Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ungkap Lokasi Sebenarnya KKN di Desa Penari, Pria Ini Bicara Ada Makam Seperti dalam Cerita

Penulis sendiri mengaku enggan untuk membahas lebih detail, lokasi dan tokoh-tokoh yang terlibat di dalam cerita itu.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ungkap Lokasi Sebenarnya KKN di Desa Penari, Pria Ini Bicara Ada Makam Seperti dalam Cerita
Kolasi TribunJakarta/Tangkapan Layar YouTube CakWer Channel
Pria berkaus Forum Budaya Purnama ungkap lokasi sesungguhnya KKN di Desa Penari. 

Pria berambut ikal itu pun mengungkapkan adanya sebuah makam yang dihiasi kain-kain sesuai dengan cerita.

"Awalnya kainnya putih, karena kotor jadinya hitam," ujar pria yang mengenakan kaus Forum Budaya Purnama itu.

Saat ditanya soal kebenaran bahwa kampung itu pernah digunakan untuk KKN, pria itu mengaku tidak mengetahui pernah atau tidaknya kegiatan tersbeut dilakukan di desa itu.

Namun pria itu amat meyakini, ciri-ciri lokasi sesuai dengan desa yang ada di cerita KKN di Desa Penari.

"Kalau KKN belum tahu. Kalau saya meyakini ciri-cirinya sama dengan yang saya maksud ini," kata pria itu.

Ia pun menyebutkan beberapa kesamaan ciri-ciri desa yang dimaksud.

"Pondasinya, batunya, sumber airnya, terus disakralkan, penari yang gaib yang dalam hari-hari tertentu itu kelihatan oleh orang-orang tertentu juga," jelasnya.

Pria itu juga mengaku pernah mengalami sebuah peristiwa di desa tersebut.

Berita Rekomendasi

Ia mengaku pada malam hari pernah mendengar suara musik gamelan di lokasi tersebut.

Pria itu kemudian menceritakan, di desa itu dulunya pernah ada seorang sesepuh yang ahli dalam pengobatan nonmedis.

"Di sana itu dulu ada seorang sesepuh, tapi sudah meninggal. Inisialnya J," katanya.

"Sesepuh itu, spiritualnya tinggi, penyembuh dari penyakit nonmedis itu luar biasa," tuturnya.

Kemudian, pria itu menceritakan kebiasaan sesepuh tersebut yang kerap menyuguhkan kopi kepada para tamunya.

"Biasanya dia akan selalu menyuguhkan kopi bagi tamunya," kata pria berbaju Forum Budaya Purnama itu.

Pria itu juga menjelaskan, kalau sesepuh tersebut mengharuskan setiap tamunya meminum kopi tersebut, meski hanya seteguk.

Pria itu meyakini, kopi itu merupakan media sang sesepuh untuk mengobati pasiennya yang menderita penyakit nonmedis.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas