Ke London, Wakil Ketua MPR Beri Masukan Soal Islam, Keamanan dan Migrasi
Dua orang utusan Bayt Ar Rahmah ikut mendampingi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam pertemuan di London.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI f-PKB Muhaimin Iskandar menghadiri suatu pertemuan di London, Inggris, dan melakukan pembicaraan tertutup dengan para pembuat kebijakan utama di Pemerintahan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Senin (16/9/2019).
Pertemuan itu difasilitasi Bayt Ar Rahmah, sebuah organisasi dakwah Islam yang didirikan KH. A Mustofa Bisri di North Carolina, Amerika Serikat, pada tahun 2014 silam.
Dua orang utusan Bayt Ar Rahmah ikut mendampingi Ketua Umum PKB dalam pertemuan tersebut.
Muhaimin mengungkapkan, kunjungan tersebut membicarakan eksplorasi kerja sama di berbagai bidang.
Baca: Anang Hermansyah Mengaku Punya Rasa Benci Sekaligus Cinta ke Ahmad Dhani
"Peningkatan kerja sama di berbagai bidang antara Republik Indonesia dan Kerajaan Inggris, termasuk hubungan diplomatik bilateral, perdagangan, keamanan dan geopolitik," ucapnya melalui keterangan tertulis, Selasa (17/9/2019).
Baca: Ada Banyak Kenangan Bersama Ashanty, Anang Hermansyah Rela Rumah Mewahnya Dijual
Ketua Umum PKB ini menyatakan, Islam tengah mengembangkan peran krusial di Inggris.
Hal itu ditunjukkan peran Nahdlatul Ulama yang menjalin hubungan ekonomi dengan Inggris.
"Nahdlatul Ulama telah memulai upaya mengembangkan peran di Inggris pada momentum yang amat krusial baru-baru ini, ketika kerajaan itu mencari mitra baru setelah keluar dari Uni Eropa (Brexit) dan berkepentingan untuk menjalin hubungan dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara," jelasnya.
Menurutnya, dalam satu tahun terakhir ini, partai-partai politik utama di Eropa telah memandang Nahdlatul Ulama dan PKB sebagai mitra penting.
Karena memiliki kemampuan dan otoritas keagamaan yang diperlukan untuk secara efektif mengatasi berbagai ancaman keamanan yang terkait dengan Islam, terorisme, dan migrasi.
"Keterlibatan Nahdlatul Ulama dan PKB di Eropa dirancang untuk mengoperasionalkan Deklarasi Gerakan Pemuda Ansor tentang peta jalan Islam Untuk Kemanusiaan atau Al Islam lil Insaniyyah, dengan mendorong munculnya konsensus masyarakat untuk menolak setiap upaya memperalat Islam sebagai senjata politik," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.