IFMAC 2019 Bawa Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia Masuki Standar Global
Selain menghadirkan berbagai produk yang melayani seluruh rantai nilai proses produksi furnitur, IFMAC juga berfungsi sebagai platform informasi
Editor: Eko Sutriyanto
Sekjen HIMKI Abdul Sobur, kinerja ekspor produk mebel dan kerajinan di tahun ini secara nasional akan tumbuh di kisaran 5 - 6 persen hingga akhir tahun.
Namun, pertumbuhan ini ini sangat kecil dibanding Vietnam yang pertumbuhan ekspor produk ini mampu tumbuh 38 persen dalam tiga tahun terakhir atau rata-rata 16 persen per tahun.
"Sementara bahan baku, sumber daya manusia dan desain kami bisa diatas Vietnam. Ternyata salah satunya adalah menggunakan teknologi dan mesin yang modern sehingga memiliki standar global. Hal itulah yang membuat HIMKI mendorong anggotanya untuk melakukan invetasi di sektor permesinan kayu tersebut," ujar Abdul Sobur.
Baca: Mayat Bayi yang Lehernya Dijerat Ikat Pinggang Ditemukan Tersangkut Kayu di Sungai
Investasi di mesin komponen furniture dan permesinan kayu akan meningkatkan kemampuan produksi dan daya saing produk mebel dan furniture Indonesia di pasar ekspor.
Karena langkah yang sama telah dilakukan Vietnam hingga mampu kemampuan ekspor mereka bertambah.
Selain menghadirkan berbagai produk yang melayani seluruh rantai nilai proses produksi furnitur, IFMAC juga berfungsi sebagai platform informasi.
Beberapa seminar membahas isu-isu tentang perkembangan terkini dan tren yang mempengaruhi perkembangan industri furnitur juga akan digelar guna membuka wawasan yang bermanfaat, membangun optimisme memenangkan peluang bisnis yang melimpah di sektor industri furnitur Indonesia.
“IFMAC akan terus mendorong transformasi teknologi di industri produksi furnitur Indonesia, membuka jalan bagi produsen furnitur UKM guna meningkatkan kinerja dan hasil operasional mereka dengan permesinan canggih dan solusi inovatif,” kata Sofianto Widjaja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.