Kabut Asap Masih Selimuti Riau, Anggota DPRD : Jika Tak Serius, Masyarakat Harus Gugat Pemerintah
Pasca kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Riau, kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menyelimuti Riau dan sekitarnya.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Miftah
Kabut Asap Masih Selimuti Riau, Anggota DPRD : Jika Tak Serius, Masyarakat Harus Gugat Pemerintah
TRIBUNNEWS.COM - Pasca kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Riau, kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menyelimuti Riau dan sekitarnya.
Bahkan hingga Rabu (18/9/2019), sejumlah penerbangan di bandar udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru masih terganggung akibat kabut asap ini.
Jarak pandang berkurang bahkan sempat menyentuh angka 500 meter saja pada Rabu pagi.
Laporan TribunPekanbaru, sejumlah sekolah masih diliburkan yakni diantaranya berada di Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hulu dan Siak.
Tercatat 838 sekolah negeri yang diliburkan di Kabupaten Siak dan ini telah masuk ke minggu kedua.
"Ini sudah masuk minggu kedua sekolah-sekolah libur. Kita memperpanjang 1 hari, namun jika tebal besok pagi libur diperpanjang lagi," kata Kepala Disdikbud Siak Lukman, Rabu (18/9/2019), dikutip dari Tribunpekanbaru.
Baca: TNI AU Datangkan Pesawat Bantuan Atasi Karhutla di Riau
Baca: Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau Ungkap Peran KPK Bongkar Masalah Karhutla
Salah satu anggota DPRD Riau dari PKB, Muhammad Adil menyayangkan pasca kunjungan Presiden Jokowi yang hingga kini kabut asap belum hilang.
Ia menilai yang dibutuhkan masyarakat bukan kunjungan Jokowi namun bagaimana agar api padam dan asap dapat segera hilang.
"Tak guna pak Jokowi turun kalau api belum juga padam, tak guna juga demo terus, toh api masih berkobar," ujarnya dengan tegas.
Lebih lanjut, Ia berpendapat bahwa tidak ada cara lain selain memaksimalkan kekuatan yang ada agar asap hilang dan api padam, bisa ditambah lagi jumlah helikopter dan pesawat untuk modifikasi cuaca usaha untuk turun hujan
"Malah lebih guna kalau dikirim 100 helikopter untuk Water Bombing daripada pak Jokowi turun ke Riau, bagaimana agar apinya padam, itu aja," ujar Adil.
"Kalau memang tidak ada juga keseriusan pemerintah yang sudah diberikan anggaran untuk padamkan api, maka jalan satu-satunya masyarakat harus gugat Pemerintah," jelas Adil.
Adil menilai dari pengamatannya, tim Satgas yang bekerja melakukan pemadaman api belum maksimal, hal ini lantaran terlihat masih munculnya titik api dan asap yang terus menggangu masyarakat di Riau.