Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tawarkan Kemudahan, Golkar Mengharapkan China Relokasi Pabrik ke Indonesia

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengharapkan China mau merelokasi sejumlah pabriknya dari negara lain ke Indonesia.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Tawarkan Kemudahan, Golkar Mengharapkan China Relokasi Pabrik ke Indonesia
Istimewa/Dokumentasi Acara
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengharapkan negara China mau merelokasi sejumlah pabriknya dari negara lain ke Indonesia.

Dalam jamuan makan siang, Airlangga menyampaikan kepada Kepala Polit Biro Hubungan Internasional PKC (Head of International Department Communist Party of China) Song Tao, bahwa pemerintah Indonesia menawarkan berbagai kemudahan untuk relokasi tersebut.

Partai Golkar selama ini mendukung pemerintah dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi.

Menurut Airlangga, pemerintah Indonesia terus berupaya melahirkan berbagai kebijakan yang mendukung iklim investasi, seperti pemberian insentif pajak dan pemangkasan perizinan.

“Kami menyampaikan bahwa berbagai kemudahan ditawarkan pemerintah Indonesia,” kata Airlangga usai bertemu Song Tao di Jia Restaurant Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah akan mengubah kebijakan yang dirasa menghambat masuknya investasi asing.

Setidaknya, ada 74 undang-undang yang akan direvisi untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Setelah pelantikan DPR baru nanti kami akan mengajukan banyak sekali revisi-revisi undang-undang. Kemarin kami hitung ada 74 revisi UU yang kami mintakan agar kecepatan kita bersaing dengan negara-negara lain dapat kita miliki," kata Jokowi dilansir Kompas.com, Senin (16/9/2019).

Menurut Jokowi, kondisi ekonomi dunia kini memiliki beragam persoalan sehingga pengusaha-pengusaha lokal diharapkan lebih aktif mengambil kesempatan.

Perang dagang buka peluang

Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) memunculkan potensi relokasi pabrik, baik dari Taiwan, China, Vietnam, Thailand, maupun negara lain ke Indonesia

Panasonic merupakan salah satu contoh industri yang merelokasi pabrik dari Malaysia ke PT Panasonic Manufacturing Indonesia.

Indonesia memiliki daya tarik dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Pasalnya, Indonesia adalah satu-satunya negara demokratis di kawasan ASEAN yang cukup stabil selama 20 tahun terakhir.

Keterampilan tenaga kerja Indonesia juga sudah bisa bersaing dengan negara lain. Selain itu, Indonesia memiliki bahan baku untuk mendukung keberlangsungan industri.

Pemerintah juga telah melahirkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas PP Nomor 94 Tahun 2010 tentang Perhitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan.

Regulasi itu merupakan upaya untuk mengembangkan industri berbasis inovasi.

Dengan adanya PP itu, industri yang mengembangkan research and development di Indonesia bisa mendapat fasilitas super deduction tax hingga 300 persen.

Selain itu, industri padat modal yang melakukan relokasi juga mendapat potongan pajak hingga 60 persen.

Jawa Tengah prospektif

Sebelumnya, politisi Partai Golkar Dito Ganundito mendukung rencana pemerintah menyiapkan Provinsi Jawa Tengah sebagai kawasan pembangunan pabrik tekstil hasil relokasi industri asing, termasuk dari China.

Ia menegaskan, pemerintah mesti menjadi stabilitas keamanan dan mempermudah perizinan agar investor mau memindahkan pabriknya ke Tanah Air.

Relokasi merupakan salah satu gagasan kebijakan pemerintah guna mendukung kebutuhan industri tekstil nasional. Langkah itu juga bertujuan meningkatkan ekspor dari sektor industri tekstil.

Jika ekspor meningkat, ia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pun diharapkan terus meningkat.

“Tentunya diharapkan ini juga bisa mendongkrak upah minimum kabupaten/kota (UMK) Provinsi Jawa Tengah. Karena, UMR di Jawa Tengah relatif lebih rendah dibandingkan daerah lain,” ujar Dita dilansir Kompas.com, Rabu (18/9/2019).

Dalam pembahasan peluang investasi di Indonesia dengan Song Tao, Ketua Umum Partai Golkar juga membicarakan potensi kerja sama di bidang mineralisasi logam, seperti yang tengah disiapkan di Morowali dan industri otomotif.

Selama hampir dua jam, Song Tao dan Airlangga membahas berbagai hal. Mulai dari hubungan kerja sama kedua partai, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, serta kerja sama bidang ekonomi dan kebudayaan.

Adapun politisi Partai Golkar yang mendampingi Airlangga di antaranya Agus Gumiwang Kartasasmita, Lodewijk F. Paulus, Happy Bone Zulkarnain, Ace Hasan Syadzilly, dan Nurul Arifin.

Sementara itu, Song Tao didampingi Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian.

Sebelumnya, Penasihat Hubungan Luar Negeri Presiden Xi Jinping itu bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jumat (20/9/2019).

Baca: Terpilih Jadi Anggota DPR, Mulan Jameela Unggah Tentang Doa yang Diijabah

Baca: Oknum ASN Berduaan Perempuan Lain di Kamar Hotel, Kepergok Lalu Dilabrak Sang Istri

Pada hari yang sama, Tao bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Hotel Mandarin, Jakarta. Lantas, ia bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara, Jakarta.

Sebagai informasi, PDI-P, Partai Gerindra, dan Partai Golkar merupakan tiga partai teratas yang meraup suara terbanyak pada pemilu legislatif 2019.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Imbas Perang Dagang, Golkar Berharap China Merelokasi Pabrik ke Indonesia

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas