Gibran Disarankan Tak Ikut Pilkada Solo 2020
"Ini untuk menghindari kesan membangun dinasti dan menghindari kemungkinan conflict of interest," katanya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Tiba di kantor DPC setempat, suami Selvi Ananda itu disambut belasan kader PDIP.
"Saya mau mendaftar sebagai kader, semoga bapak menerima," kata Gibran setelah mengisi daftar buku tamu.
Dia menyerahkan sejumlah berkas meliputi data diri dan ijazah, serta beberapa lembar foto dirinya berlatar merah.
Setelah itu Gibran menunggu proses cetak KTA PDIP.
Tak perlu waktu lama, sekitar 30 menit KTA Gibran pun selesai.
Selain mengajukan diri sebagai kader, Gibran mengatakan kedatangannya bermaksud mendaftar sebagai bakal calon wali kota melalui PDIP.
Ketua PAC Banjarsari, Joko Santoso menuturkan tidak bisa memberi jawaban terkait pengajuan Gibran itu.
"Itu wewenang Pak Putut selaku Ketua Penjaringan Kepala Daerah. Saya tidak bisa menjawab itu Mas Gibran," kata Joko.
Tak berselang lama, Gibran berpamitan dengan para kader.
Dia menyampaikan para kader jangan sungkan meminta bantuan terkait tenaga IT untuk pengembangan partai.
"Saya juga punya perusahaan digital. Jangan sungkan kalau butuh bantuan, saya siap," ujarnya, lalu berpamitan.
Masuk Bursa Pilwalkot Solo
Pada Juli 2019, nama Gibran dan adiknya, Kaesang Pangarep sempat masuk dalam bursa pemilihan Wali Kota Solo berdasarkan survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.
Gibran unggul dari sisi popularitas, tetapi tidak dalam hal akseptabilitas dan elektabilitas. Menanggapi hasil survei ini, Gibran mengapresiasinya.