Sosok Manik Marganamahendra, Ketua BEM UI yang Serukan Mosi Tidak Percaya pada DPR
Inilah sosok Manik Marganamahendra, Ketua BEM UI yang serukan mosi tidak percaya pada DPR sekaligus sebut DPR sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Inilah sosok Manik Marganamahendra, Ketua BEM UI yang serukan mosi tidak percaya pada DPR sekaligus sebut DPR sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat.
TRIBUNNEWS.COM - Nama Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Manik Marganamahendra mendadak jadi sorotan.
Manik Marganamahendra menjadi bahan perbincangan netter setelah pernyataannya di hadapan dua anggota DPR RI.
Bahkan Manik menyerukan soal mosi tidak percaya kepada DPR dan menyebut DPR sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat.
Hal ini bermula saat Manik serta ribuan mahasiswa turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2019).
Mereka menolak revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ( RKUHP).
Baca: Foto-foto Demo Mahasiswa Tuntut Pemerintah & DPR, Aksi di Kompleks Parlemen hingga #BengawanMelawan
Baca: Live Streaming KompasTV Situasi Terkini Demo Mahasiswa Tolak RKUHP dan UU KPK Hasil Revisi
Sekitar pukul 17.40 WIB, sejumlah perwakilan dari berbagai universitas akhirnya diperbolehkan masuk ke gedung DPR untuk menyampaikan aspirasi.
Dalam audiensi tersebut, mereka diterima Ketua Badan Legislasi (Baleg) Supratman Andi Atgas dan anggota Komisi III Masinton Pasaribu di ruang Baleg, gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
"Ke mana anggota Komisi III yang lain, kenapa tidak ada di sini? Apakah bapak-bapak sudah mengetahui lembar kesepakatan kami dengan sekjen DPR RI?" tanya Manik Marganamahendra, dikutip dari Kompas.com.
Supratman pun lantas menanyakan lembar kesepakatan apa yang dimaksud Manik.
"Lho, ada lembar kesepakatan dengan Sekjen?" tanyanya.
Setelah mendengar Supratman yang tak tahu-menahu soal kesepakatan tersebut, para mahasiswa pun kecewa.
Mereka menilai, DPR tidak mendengarkan aspirasi mahasiswa.
"Berarti bapak-bapak tidak mendengarkan apa yang kami suarakan dari kemarin," seru Manik diikuti tepuk tangan para mahasiswa.