Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Ranjau di Deputi IV Kemenpora

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto sangat menyayangkan kasus korupsi terjadi di tubuh kementeriannya.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Banyak Ranjau di Deputi IV Kemenpora
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Gatot diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Miftahul Ulum dalam kasus dugaan suap dana hibah dari pemerintah terhadap KONI melalui Kemenpora. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

KASUS suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menyeret tersangka baru.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sebagai tersangka.

Imam diduga menerima uang sebanyak Rp 26,5 miliar sebagai commitment fee atas pengurusan proposal dana hibah yang diajukan KONI kepada Kemenpora pada tahun anggaran 2018.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto sangat menyayangkan kasus ini terjadi di tubuh kementeriannya.

Gatot menceritakan bagaimana praktik seperti itu bisa terjadi di Kemenpora.

Sebelum menjadi Sesmenpora, Gatot pernah menjabat sebagai deputi IV Kemenpora, pos di mana kasus dana hibah itu terjadi.

Pada Senin (24/9/2019) malam di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Gatot S Dewa Broto menceritakan kepada wartawan Tribun Network Abdul Majid secara eksklusif soal praktik-praktik suap dana hibah di posisi deputi IV Kemenpora.

Berita Rekomendasi

Gatot juga bercerita pengalamannya menghindari godaan dana hibah tersebut.

Tribun: Sebelum menjadi Sesmenpora, Anda pernah menjabat sebagai deputi IV Kemenpora. Berarti Anda tahu tentang dana hibah itu?

Gatot: Ya, ranjau-ranjaunya saya tahu. Makanya, waktu Pak Mulyana menggantikan saya, saya sudah mengingatkan ke Pak Mulyana untuk berhati-hati karena di sana banyak ranjaunya.

Baca: Wisatawan Mulai Resah Berkunjung ke Bali

Saya bisa melewati ranjau itu dengan kesungguhan.

Poin yang saya sampaikan waktu itu, masalah KONI sudah complicated dan saya bilang ini hanya masalah waktu.

Kalau tidak hati-hati itu akan jadi persoalan serius.

Jujur, bukan rahasia lagi waktu itu saya cinta kepada KONI. Ketika saya dilantik oleh Pak Menteri (Deputi IV Kemenpora, red), yang saya kunjungi pertama kali itu bukan PSSI, bukan KOI, walaupun saya dekat dengan Pak Erick (Thohir, red).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas