Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Relawan Pendukung Jokowi Ingatkan Penumpang Gelap yang Ingin Gagalkan Pelantikan

Namun mereka mengimbau mahasiswa dan pelajar untuk fokus pada substansi supaya tak ditunggangi oleh kepentingan kelompok tertentu.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Relawan Pendukung Jokowi Ingatkan Penumpang Gelap yang Ingin Gagalkan Pelantikan
ISTIMEWA
Sejumlah relawan dan pendukung Joko Widodo menggelar konsolidasi di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah relawan dan pendukung Joko Widodo menggelar konsolidasi di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).Sekitar 16 tokoh relawan dan pendukung diikuti puluhan orang lainnya menghadiri konsolidasi ini.

Acara tersebut dihadiri pula tokoh Golkar, Rizal Mallarangeng dan anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto.
Dalam konsolidasi ini relawan dan pendukung Jokowi mengapresiasi aksi demonstrasi yang dilancarkan kepada pemerintah serta DPR memprotes beberapa rancangan undang-undang.

Baca: Selepas Magrib, Demonstran Kembali Lemparkan Batu ke Arah Gedung DPR

Namun mereka mengimbau mahasiswa dan pelajar untuk fokus pada substansi supaya tak ditunggangi oleh kepentingan kelompok tertentu.

Baca: Massa Pelajar dan Polisi Berhadap-hadapan Hanya Terhalang Pembatas Beton

Mereka menduga gerakan mahasiswa dan pelajar dimanfaatkan sejumlah pihak untuk melaksanakan agenda menggagalkan pelantikan Presiden dan Wapres terpilih pada 20 Oktober 2019 mendatang.

“Kami mengapresiasi gerakan mahasiswa dan pelajar sebagai bentuk pemikiran kritis dan konstruktif di lembaga pendidikan. Kami juga berduka atas jatuhnya korban luka dalam aksi demonstrasi,”Ketua Umum DPP Projo, Budi Arie Setiadi menegaskan

Baca: Undang Bamsoet ke Mata Najwa Temui Mahasiswa, Najwa Shihab: Jangan Khawatir, Tidak Ada Gas Air Mata

“Tapi kami mengimbau adanya penumpang gelap yang bisa menjatuhkan citra gerakan mahasiswa tersebut. Perkembangan sosial dan politik memunculkan kekhawatiran gerakan murni mahasiswa itu digeser untuk menggagalkan pelantikan presiden pada 20 Oktober 2019 mendatang,” katanya lagi.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas