Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Warga Tolong Mahasiswa Demo Pingsan karena Gas Air Mata, Rumah Tampung Puluhan Orang

Cerita seorang warga yang rumahnya jadi tempat menampung mahasiswa demo yang pingsan karena gas air mata.

Editor: Salma Fenty Irlanda
zoom-in Cerita Warga Tolong Mahasiswa Demo Pingsan karena Gas Air Mata, Rumah Tampung Puluhan Orang
ISTIMEWA
Elis Erna Wati (52 ) seorang perawat Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Seorang diri membantu para mahasiswa yang terluka dalam aksi demo Selasa (24/9/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita seorang warga yang rumahnya jadi tempat menampung mahasiswa demo yang pingsan karena gas air mata.

Selasa (24/9/2019), mungkin menjadi hari yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Ari (43).

Demo besar-besaran di depan Gedung DPR RI yang terletak di dekat rumahnya membuat kediamannya menjadi tempat untuk berlindung ketika gas air mata mulai dijatuhkan untuk memukul mundur para mahasiswa.

Sebuah permukiman menjadi tempat berlindung para mahasiswa setelah demo di depan Gedung DPR berlangsung ricuh, Selasa (24/9/2019).

Permukiman di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat itu juga menjadi tempat para mahasiswa memarkir motornya.

Saat demo menjadi ricuh, mahasiswa berlarian ke rumah-rumah warga.

 Deretan Selebritis Beri Dukungan Nyata untuk Mahasiswa yang Demo, Awkarin Bagikan 3000 Nasi Kotak

 Kabar Gembira! DPR Tunda Pengesahan RKUHP, Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Picu Demo Mahasiswa

 Elis Erna Wati Naik Ojol Bawa Alat Medis Demi Tolong Mahasiswa Demo di Depan DPR yang Terluka

Warga setempat yang menolong para mahasiswa itu sampai harus ikut terkena efek gas air mata.

Elis Erna Wati (52 ) seorang perawat  Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Seorang diri membantu para mahasiswa yang terluka dalam aksi demo Selasa (24/9/2019).
Elis Erna Wati (52 ) seorang perawat Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Seorang diri membantu para mahasiswa yang terluka dalam aksi demo Selasa (24/9/2019). (ISTIMEWA)
Berita Rekomendasi

Salah seorang warga bernama Ari (43), menceritakan pengalamannya menolong para demonstran itu.

Ari mengatakan puluhan mahasiswa datang ke rumahnya.

"Pas pintu terbuka, mereka yang masuk. Kita serba salah, mau kita usir kita enggak tega juga. Ada sekitar 30-40 orang," kata Ari.

HALAMAN 2 >>>>>>>>>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas